Reporter: Abdul Basith | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dua Putra Utama Makmur Tbk memiliki strategi sendiri dalam mengatasi biaya ongkos kirim. Emiten berkode saham DPUM ini menggunakan cold storage dalam menjaga stok dalam bisnis penjualan ikan. Penjagaan stok tersebut akan membuat perusahaan tidak perlu sering memasok bahan baku yang menggunakan ongkos kirim.
"Salah satu strategi kita adalah dengan cold storage untuk menampung stok ikan," ujar Sekretaris Perusahaan DPUM, Denny Yuniarto kepada Kontan.co.id, Rabu (14/2). Selain menjaga stok dengan menggunakan cold storage, DPUM juga melakukan pembelian ikan langsung dari kapal yang menjadi mitra kerja DPUM.
Asal tahu saja, sebelumnya emiten perikanan berkode saham DPUM ini memiliki empat kapal penangkapan ikan berkapasitas 100 gross tonnage (GT). Namun, keempat kapal tersebut tidak lagi digunakan.
Pengurangan kapal tersebut akibat kebijakan larangan penangkapan ikan oleh kapal asing. Maklum, DPUM yang telah menjadi perusahaan terbuka membuat pihak asing dapat memiliki saham.
Sedangkan saham yang dimiliki asing mencapai 13% sehingga perusahaan ini tidak mendapatkan izin kapal penangkap. Sebelumnya, kapal DPUM digunakan untuk melakukan penangkapan di perairan wilayah timur Indonesia.
Meski begitu biaya angkut dinilai Deni tidak besar pengaruhnya bagi industri. "Pengaruh biaya transportasi bagi biaya produksi di bawah 10%," terang Deni.
Selain penjualan ikan, DPUM juga bergerak pada industri olahan. Bahan baku berupa udang dan cumi didapatkan melalui tambak dan pasokan perairan Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News