Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) optimis mampu mencapai target marketing sebesar Rp2,2 triliun hingga akhir 2024.
Melansir laporan keuangan DILD, meski mengalami penurunan pendapatan sebesar 40,89% pada kuartal III 2024, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp285,13 miliar, melonjak 185,70% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp99,80 miliar.
Direktur Intiland, Archied Noto Pradono, mengungkapkan beberapa strategi yang telah disiapkan untuk mencapai target tersebut dan memperbaiki kinerja di tengah tantangan pasar properti.
"Target marketing kami masih tetap di angka Rp2,2 triliun, dengan pencapaian saat ini sebesar Rp1,1 triliun. Kami percaya strategi yang kami terapkan dapat mendorong realisasi target tersebut," ujar Noto kepada KONTAN, Jumat (14/11).
Menurutnya, tren penjualan properti Intiland bervariasi antar segmen. Sektor high-rise menunjukkan stagnansi, namun segmen lahan residensial landed serta lahan industri dan pergudangan menunjukkan tren positif.
Baca Juga: Intiland (DILD) Optimistis Penjualan Lahan Industri Terus Tumbuh hingga Akhir 2024
Untuk menggenjot penjualan segmen high-rise, Intiland melanjutkan berbagai program promosi menarik, seperti subsidi bunga, pembebasan PPN, dan fasilitas bundling berupa gratis Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan biaya kredit.
Selain itu, perusahaan juga menawarkan unit-unit high-rise yang sudah dilengkapi dengan furnitur dan memberikan insentif tambahan bagi agen penjualan yang berhasil melakukan closing.
Per September 2024, perusahaan telah menyerap capex sebesar Rp537 miliar dari total anggaran capex Rp1 triliun. Sebagian besar capex ini dialokasikan untuk menyelesaikan proyek-proyek konstruksi yang sedang berjalan.
Noto menjelaskan bahwa capex yang terserap difokuskan pada pengembangan proyek yang telah direncanakan untuk memastikan kelancaran operasional dan memenuhi kebutuhan konsumen.
Saat ini, Intiland masih memiliki cadangan lahan (landbank) seluas 2.000 hektare, yang menjadi modal utama untuk mendukung pertumbuhan di masa depan. Ia menyatakan bahwa landbank ini akan dimanfaatkan secara strategis untuk menjaga keberlanjutan proyek-proyek baru yang potensial di segmen residensial dan industri.
Baca Juga: Alasan Direktur Utama Intiland Lego Sebagian Besar Saham DILD
Selanjutnya: IHSG Melorot 1,08% ke 7.236 di Sesi I Jumat (15/11), ANTM, BUKA, ARTO Top Losers LQ45
Menarik Dibaca: Promo Sushikun, Beli 2 Dapat 4 Sampai 20 November 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News