Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, INTA juga membidik peluang dari tingginya permintaan sewa alat berat. Kemudian, INTA mengincar peluang dari program pertukaran komponen (comex program) dan pertumbuhan penjualan suku cadang merek LiuGong.
INTA pun mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 8 miliar untuk peremajaan alat berat sewa. Hingga kuartal I-2025, INTA telah mengucurkan capex sebesar Rp 2 miliar.
"Kami meyakini prospek industri alat berat masih cerah mengikuti target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah, dan stabilnya harga komoditas batubara di pasar global," ungkap Willianto.
Baca Juga: Pajak Alat Berat dan PPN 12% Berlaku Tahun Depan, Begini Respon Intraco Penta (INTA)
Selain strategi bisnis di sisa tahun ini, Willianto juga menegaskan posisi INTA sebagai principal dari alat berat asal China, LiuGong. Willianto membantah kabar yang sempat beredar di media sosial, yang menyebut seolah-olah INTA dan anak usahanya telah menjadi perwakilan dari alat berat merek lain.
Willianto mengklarifikasi sampai saat ini INTA melalui anak usahanya, PT Intraco Penta Wahana hanya mengageni alat berat merek LiuGong.
"Kami dalam posisi memberikan penjelasan dan klarifikasi, sehingga pelaku bisnis alat berat dan pelanggan mendapatkan informasi akurat, dan tidak mengganggu hubungan bisnis kami selaku dealer resmi dengan principal LiuGong," tandas Willianto.
Selanjutnya: Harga Saham Melambung, BEI Mensuspensi Saham COCO
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Besok Jumat 23 Mei 2025 Rejeki & Karier Aries Alami Lonjakan Pesat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News