Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk (INTA) menyusun strategi untuk mencapai target pertumbuhan penjualan pada 2025. INTA masih optimistis mengejar penjualan alat berat sebanyak 476 unit sepanjang tahun ini.
Target penjualan alat berat INTA meningkat 9,93% dibandingkan raihan 433 unit pada tahun 2024. Hanya saja, realisasi penjualan INTA masih belum optimal pada awal tahun 2025.
Direktur Intraco Penta, Willianto Febriansa mengungkapkan secara kuantitas, INTA menjual sebanyak 112 unit alat berat pada kuartal I-2025. Sedikit menurun dibandingkan penjualan alat berat INTA pada kuartal I-2024, yang kala itu mencapai 115 unit.
Baca Juga: Klarifikasi Intraco Penta (INTA) Hanya Jadi Principal untuk Alat Berat LiuGong
Penjualan tersebut mencakup alat berat jenis excavator dan dump truck. Sejalan dengan penjualan alat berat yang melambat, performa keuangan INTA merosot pada periode tiga bulan pertama 2025.
Pendapatan usaha INTA menyusut 6,30% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 283,40 miliar menjadi Rp 265,54 miliar. Sedangkan rugi bersih INTA melonjak 144,30% (yoy) dari Rp 7,99 miliar menjadi Rp 19,52 miliar.
Penjualan alat-alat berat menjadi kontributor utama dengan nilai Rp 163,34 miliar atau setara dengan 61,51% dari pendapatan usaha INTA pada kuartal I-2025. Penjualan alat-alat berat INTA merosot 2,28% dibandingkan raihan Rp 167,16 miliar pada kuartal I-2024.
Meski kontribusi penjualan alat berat dominan terhadap pendapatan, tapi Willianto menyoroti penjualan suku cadang yang memberikan margin lebih tebal. Penjualan suku cadang mengalami penurunan 31,69% (yoy) dari Rp 101,92 miliar menjadi Rp 69,62 miliar.
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Bidik Penjualan Alat Berat Mencapai Rp 680 Miliar di Tahun 2025
"Penurunan penjualan suku cadang yang secara historis memberikan tingkat margin yang lebih besar, telah menyebabkan jumlah laba kotor Perseroan menurun," terang Willianto kepada Kontan.co.id, Rabu (21/5).
Willianto menegaskan pada sisa tahun ini INTA akan fokus memperbaiki posisi laba, setidaknya bisa mengurangi tingkat kerugian dalam bottom line laporan keuangan. Di tengah dinamika ekonomi yang membayangi industri, INTA pun belum merevisi target penjualan untuk tahun 2025.
Hanya saja, INTA sedang mencermati hasil penjualan alat berat pada periode kuartal kedua ini.
"Kami sedang melakukan upaya untuk memperbaiki tingkat penjualan. Kami memonitor situasi sampai dengan kuartal kedua sebelum mengambil keputusan lebih lanjut terhadap target tahun 2025," terang Willianto.
Ekspansi Segmen Pelanggan
Sebagai strategi untuk mencapai target penjualan alat berat, INTA tetap fokus pada pelanggan kunci atau key account customer, sehingga bisa menjaga stabilitas bisnis di segmen batubara dan nikel. Bersamaan dengan itu, INTA menjajaki ekspansi dengan mengincar segmen pelanggan baru dari berbagai sektor.
INTA akan menyasar pelanggan di segmen pengolahan kayu, emas dan semen. "Kami masih melakukan penetrasi pasar terhadap segmen-segmen tersebut, dan butuh upaya yang lebih keras lagi. Hasil dari upaya ini kemungkinan baru bisa dilihat untuk masa mendatang," ungkap Willianto.
Selain itu, INTA juga membidik peluang dari tingginya permintaan sewa alat berat. Kemudian, INTA mengincar peluang dari program pertukaran komponen (comex program) dan pertumbuhan penjualan suku cadang merek LiuGong.
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Targetkan Penjualan Alat Berat Naik 20% Tahun Ini
INTA pun mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 8 miliar untuk peremajaan alat berat sewa. Hingga kuartal I-2025, INTA telah mengucurkan capex sebesar Rp 2 miliar.
"Kami meyakini prospek industri alat berat masih cerah mengikuti target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah, dan stabilnya harga komoditas batubara di pasar global," ungkap Willianto.
Selain strategi bisnis di sisa tahun ini, Willianto juga menegaskan posisi INTA sebagai principal dari alat berat asal China, LiuGong. Willianto membantah kabar yang sempat beredar di media sosial, yang menyebut seolah-olah INTA dan anak usahanya telah menjadi perwakilan dari alat berat merek lain.
Willianto mengklarifikasi sampai saat ini INTA melalui anak usahanya, PT Intraco Penta Wahana hanya mengageni alat berat merek LiuGong.
"Kami dalam posisi memberikan penjelasan dan klarifikasi, sehingga pelaku bisnis alat berat dan pelanggan mendapatkan informasi akurat, dan tidak mengganggu hubungan bisnis kami selaku dealer resmi dengan principal LiuGong," tandas Willianto.
Selanjutnya: Impor Batubara China dari Indonesia Anjlok 20% pada April 2025, Ini Penyebabnya
Menarik Dibaca: Cuaca Besok (22/5), Kota Jogja dan Sekitarnya Kompak Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News