Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut, dengan mengembangkan biofuel, Indonesia secara bertahap juga mengurangi penggunaan sumber energi fosil dengan biodiesel dan membangun green refinery untuk memaksimalkan potensi sawit yang dimiliki.
Arifin juga menegaskan, bersama negara anggota CEM, Indonesia siap untuk berpartisipasi dalam Biofuture Platform Initiative in Accelerating the Transition to a Sustainable Low-Carbon Bioeconomy melalui peningkatan penggunaan potensi bioenergi di Indonesia.
Guna mendukung komitmen global dalam mengurangi emisi, Indonesia telah menetapkan target 23% energi terbarukan dalam bauran energi Indonesia tahun 2025. Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi hingga 29% pada 2030 dan 41% sesuai dengan skenario mitigasi.
"Untuk mencapai target yang ambisius tersebut, pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan dan bantuan dari rekan-rekan di seluruh dunia," ujar Arifin.
Baca Juga: Operasional Sejumlah Proyek Migas Tertunda Beroperasi di Medio 2020
Di saat bersamaan, untuk meningkatkan investasi energi terbarukan, Indonesia tengah mempersiapkan kebijakan tarif yang menarik bagi sumber energi terbarukan dan melakukan program Government Drilling untuk membantu pengembang dalam melakukan eksplorasi panas bumi.
Sebagai penutup, Arifin menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi secara global untuk mendukung pemulihan ekonomi dunia.
Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi kerja sama dengan anggota CEM. Pandemi Covid-19 diharapkan dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk mempromosikan energi bersih, energi terbarukan, dan efisiensi energi.
“Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dalam mendukung pemulihan ekonomi dunia, meredakan dampak pandemi, dan mempercepat transisi energi bersih secara global," pungkas dia.
Selanjutnya: Kadin: Berharap salah satu program PEN adalah sektor energi terbarukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News