Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi e-commerce nasional mencapai Rp44,4 triliun pada Juli 2025, tumbuh 6,41% secara tahunan (YoY).
Di tengah pertumbuhan tersebut, Tokopedia–TikTok Shop menegaskan strategi utama mereka dengan memperkuat ekosistem UMKM, menghadirkan fitur baru, serta memperluas dukungan melalui konten kreator.
Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce, Aditia Grasio Nelwan, mengatakan ekosistem Tokopedia–TikTok Shop menunjukkan tren positif.
"Kami mencatat kenaikan pesanan sebesar 127,5% selama Juli 2024–Juni 2025 dibandingkan periode sebelumnya. Kategori produk dengan lonjakan pesanan tertinggi meliputi Fesyen (110,5%), Groceries termasuk makanan, minuman, kecantikan, dan perawatan diri (134,75%), serta Otomotif dan Elektronik (158,25%),” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (22/8).
Baca Juga: E-Commerce Nasional Tetap Tumbuh, Tapi Momentum Semester II-2025 Bisa Melambat
Menanggapi rencana penerapan pajak e-commerce, Aditia menekankan bahwa isu tersebut sebaiknya dirujuk kepada Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). Namun, ia memastikan strategi Tokopedia–TikTok Shop tetap berpihak pada pelaku usaha lokal.
“Kami terus mendukung UMKM melalui inovasi yang berdampak langsung, salah satunya lewat Tokopedia & TikTok Shop Seller Center. Hampir sepertiga penjual yang menggunakan pusat penjual baru ini merasakan peningkatan GMV lebih dari 50% hanya dalam dua minggu setelah migrasi,” jelasnya.
Untuk menjaga daya beli konsumen sekaligus mendorong penjualan, Tokopedia meluncurkan kembali program berlangganan PLUS dengan kampanye ‘Banyak PLUSnya’.
"Program ini memberikan berbagai keuntungan, seperti diskon 5% tanpa batas minimum pembelian, gratis ongkir semua jenis pengiriman termasuk instant dan sameday, hingga promo khusus Beli Lokal. Inisiatif ini sekaligus membantu brand lokal meningkatkan penjualan,” kata Aditia.
Selain itu, kolaborasi dengan TikTok memperkuat strategi berbasis konten. “Lebih dari 8 juta kreator meraih pendapatan di TikTok, dan sekitar 60% konten promosi mendukung produk lokal melalui TikTok Shop by Tokopedia.
Hal ini membuka peluang bagi jutaan penjual untuk memperluas pasar, baik lewat konten sendiri maupun kolaborasi dengan kreator,” tambahnya.
Aditia optimistis tren pertumbuhan masih terjaga hingga akhir 2025, meski tantangan daya beli dan persaingan ketat tetap ada.
"Kami melihat momentum besar di semester II terutama lewat kampanye belanja seperti Harbolnas. Fokus kami adalah memastikan inovasi yang memberi manfaat nyata bagi pembeli dan penjual sehingga pertumbuhan bisa berkelanjutan,” pungkasnya.
Baca Juga: Toba Pulp Lestari (INRU) Perkuat Transformasi Menuju Industri Hijau
Selanjutnya: Kredit Investasi Masih Jadi Penopang di Tengah Melambatnya Pertumbuhan Kredit
Menarik Dibaca: Perayaan 50 Tahun, Polytron Hadirkan Fun Run hingga Konser Musik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News