kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

Sukucadang murah jadi solusi ketika pasar lesu


Senin, 21 Desember 2015 / 11:02 WIB
Sukucadang murah jadi solusi ketika pasar lesu


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pelemahan penjualan produk otomotif dan pelemahan mata uang Garuda menjadi palu ganda yang memukul kinerja industri komponen otomotif di 2015. Saat penjualan produk otomotif melemah, permintaan komponen ikut merasakannya.

Ketua Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdani Dzulkarnanen Salim bilang, potensi pelemahan permintaan komponen terutama dari produsen otomotif tersebut masih akan terjadi tahun 2016.

Untuk antisipasi potensi ini, pelaku industri memperkuat produk komponen untuk aftermarket atau sukucadang otomotif pengganti untuk pasar ritel. "Kami fokus pada komponen bernilai tambah besar," kata Hamdani kepada KONTAN, Rabu (16/12).

Komponen untuk aftermarket menjadi harapan dari industri komponen tahun 2016. Sejatinya, strategi ini telah dilakukan sebagian industri komponen tahun ini. Selain penurunan permintaan komponen dari produsen otomotif, industri ini mengeluhkan pelemahan nilai rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS). Dampak rupiah ini membuat biaya harga bahan baku komponen naik. "Bagaimana menurunkan harga saat produksi naik," kata Hamdani.

Dampak turunnya permintaan komponen dan kenaikan biaya produksi ini rupanya telah makan korban. Hamdani bilang, sudah ada 10 perusahaan komponen yang tutup. Namun sayang, Hamdani enggan menyebut nama perusahaan tersebut.

Menjadi andalan

Hamdani, yang juga Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), memastikan, AUTO akan memperkuat pasar aftermarket tahun 2016. Ia menargetkan kontribusi pasar aftermarket naik menjadi 50% di tahun 2016. Sampai kuartal III–2015, kontribusinya baru 45%, naik ketimbang periode yang sama tahun 2014 dengan kontribusi 41%.

Strategi memperbesar bisnis komponen untuk pasar aftermarket juga disampaikan Lidian Widjojo, Sekretaris Perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM). Lidian mengklaim, saat ini 95% pangsa pasar mereka berasal dari aftermarket, sisanya dari pabrikan otomotif. "Tahun depan, produk aftermarket bisa tumbuh 15%," proyeksi Lidian.

Pasar aftermarket jadi andalan karena konsumen tidak bisa menunda pembelian komponen mobil karena bisa-bisa mobil mereka tak bisa jalan. Berbeda dengan pabrik otomotif yang bisa saja menunda pembelian komponen karena mereka menunda produksi. "Penjualan filter tetap jalan jika mobilnya jalan," ujar Lidian.

Lidian menambahkan, saat ini ada peluang besar bagi industri komponen, yaitu memproduksi komponen alternatif yang lebih murah ketimbang komponen branded. "Asalkan bisa menjaga kualitas, ini peluang besar," katanya kepada KONTAN, Rabu (16/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×