Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah perlambatan daya beli, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) masih mencanangkan pertumbuhan bisnis dengan menambah jumlah gerai dan gudang. Di tahun 2025 ini, peritel dengan bendera Alfamart ini akan mengembangkan bisnis Alfamart di wilayah-wilayah yang potensial.
Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya, Anggara Hans Prawira mengatakan, pihaknya mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 4,5 triliun hingga Rp 5 triliun. Nah, belanja modal tersebut mayoritas atau sebesar Rp 3 triliun untuk ekspansi pendirian gerai dan sebesar Rp 1,5 triliun untuk pembangunan gudang.
Jika tidak ada aral melintang, Sumber Alfaria akan menambah 1.000 gerai di tahun 2025 ini, dari realisasi pendirian 1.033 gerai di tahun 2024 lalu. Secara total pada tahun 2024 lalu, jumlah gerai Alfamart sebanyak 20.120 unit atau naik 950 gerai dibandingkan posisi Januari 2024 sebanyak 19.170 gerai.
Direkstur Sumber Alfaria Trijaya, Soeng Peter Suryadi menambahkan, pendirian gerai Alfamart akan fokus pada wilayah luar Jakarta dan Bodetabek yang punya potensial besar. Alfamart melihat selama 7 tahun hingga 8 tahun belakang ini, daya beli masyarakat untuk berbelanja di mini market sangat besar dari luar Jakarta dan Bodetabek, serta di luar pulau Jawa.
Pada tahun 2024 misalnya, porsi pendirian gerai di luar Jawa mencapai 35,1% atau naik dari posisi tahun sebelumnya sebesar 33%, diikuti porsi untuk pendirian gerai di luar Jabodebatek mencapai 39,9%, sedangkan pendirian gerai di Jabodetabek hanya 25%. “Dengan infrastruktur yang sudah ada, kami yakin pertumbuhan bisnis di luar Jabodetabek dan pulau Jawa masih potensial,” terang Peter.
Baca Juga: Ini Strategi Sumber Alfaria (AMRT) Kelola Lawson
Dari sisi kinerja bisnis, pemilik ritel Alfamart ini mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 118,22 triliun pada akhir tahun 2024 lalu, atau tumbuh 10,55% dibandingkan posisi Rp 106,94 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, dengan kinerja tersebut tak membuat laba usaha tumbuh, Sumber Alfaria mencatat laba usaha susut 7,92% menjadi Rp 4,07 triliun di akhir tahun 2024, dibandingkan posisi Rp 4,42 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Hans menambahkan, laba usaha yang susut itu karena perusahaan telah mencatatkan kenaikan biaya operasional, khususnya untuk pengembangan Gudang. Pada Desember 2024, perseroan dan entitas anak mengoperasikan 56 gudang termasuk 5 gudang stock point. Gudang ini tersebar di beberapa wilayah.
Di tahun 2025 ini, perusahaan berkode saham AMRT ini mencanangkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 7%-8%, sedangkan untuk laba bersih belum dapat menyampaikan rencana di tahun ini.
Memasuki tahun 2025, Sumber Alfaria optimis terhadap prospek industry ritel yang terus berkembang didukung oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil. Prospek industri ritel di Indonesia pada tahun 2025 diprediksi akan mengalami pertumbuhan dengan estimasi sebesar 5%. Hal ini didukung oleh kolaborasi antara ritel modern dan toko ritel tradisional.
Baca Juga: Laba Sumber Alfaria (AMRT) Diprediksi Tumbuh Positif pada 2025, Cek Rekomendasinya
Selanjutnya: BCA Tambah Fasilitas Kredit untuk Millennium Pharmacon (SDPC) Senilai Rp 30 Miliar
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (23/5), Daerah di Jakarta Ini Waspada Hujan Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News