kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sumi Indo Kabel (IKBI) bakal perlebar porsi penjualan domestik


Selasa, 11 September 2018 / 15:15 WIB
Sumi Indo Kabel (IKBI) bakal perlebar porsi penjualan domestik
ILUSTRASI. Kabel Produksi Sumi Indo Kabel


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai semester I-2018 kemarin porsi penjualan ekspor PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) masih mendominasi penjualan perseroan. Mayoritas kabel yang diproduksi di Indonesia dijual ke perusahaan terafiliasi, Sumitomo Electric di Jepang dan Singapura.

Menilik laporan keuangan paruh pertama tahun ini, dari total revenue US$ 43 juta penjualan ekspor meraup 80% atau US$ 34 juta. Angka ekspor tersebut tumbuh tinggi 61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, US$ 21 juta.

"Sebagian besar memang kami suplai ke Sumitomo (Sumitomo Electric) namun tahun ini kami berharap domestiknya dapat meningkat," sebut Sulim Herman Limbono, Direktur perseroan ditemui usai RUPST, Senin (10/9).

Keyakinan tersebut timbul lantaran dorongan dari proyek listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang masih menyerap banyak produk kabel.

Namun sayangnya, sampai semester I 2018 penjualan ke PLN masih terbilang kecil yakni US$ 1,2 juta dari total penjualan lokal US$ 9 juta. "Kami juga mulai meningkatkan porsi penjualan kepada PLN tapi secara actual kami belum hitung totalnya berapa dari penjualan domestik," sebut Sulim.

Tampaknya suplai PLN bakal diteruskan di semester II ini. Apalagi setelah munculnya tiga kebijakan ketenagalistrikan Kementerian ESDM yang bakal melakukan pengetatan rekomendasi Rencana Impor Barang (RIB).

Berdasarkan hasil monitoring ESDM, rata-rata impor barang dan jasa proyek listrik adalah 30%-60%. Pembatasan ini tentu disambut baik bagi produsen lokal seperti IKBI. "Justru kami dukung regulasi itu, kami tidak ingin kabel impor masuk, kalau bisa pakai produksi lokal kenapa harus impor," tandas Sulim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×