kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sunseap Group kembangkan sistem tenaga surya 7 GW di Kepulauan Riau


Rabu, 27 Oktober 2021 / 12:58 WIB
Sunseap Group kembangkan sistem tenaga surya 7 GW di Kepulauan Riau
ILUSTRASI. Petugas merawat panel surya


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sunseap Group menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai mitra lokal dan internasional untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kapasitas gabungan sistem tenaga surya sebesar 7 Gigawatt-peak (GWp) di sekitar Kepulauan Riau.

Kapasitas gabungan sistem tenaga surya 7 gigawatt-peak (GWp) adalah salah satu proyek energi bersih interkoneksi lintas batas terbesar di Asia Tenggara. Nantinya, akan membantu Singapura dan Indonesia dalam memenuhi target hijau.

Beberapa pulau di Kepulauan Riau yang sedang dipertimbangkan untuk proyek tersebut antara lain Citlim dan Combol. Rencananya adalah menyalurkan energi rendah karbon ke Singapura melalui kabel listrik bawah laut yang baru diusulkan.

Beberapa pihak yang menandatangani MoU ini ialah PT Mustika Combol Indah, PT Agung Sedayu, Sumitomo Corporation, Samsung C&T Corporation, Oriens Asset Management dan Durapower Group.

Baca Juga: Singapore's Sunseap explores developing 7-GWp solar farm in Indonesia

Konsorsium yang dipimpin Sunseap ini, menandatangani MoU sebagai bagian dari Asian Clean Energy Summit yang diadakan di Sands Expo and Convention Centre.

Frank Phuan, Co-Founder dan Chief Executive Officer Sunseap mengatakan, upaya ini akan menjadi salah satu proyek energi bersih yang paling penting bagi Singapura dan Indonesia.

"Dengan menghubungkan berbagai pulau surya untuk akhirnya menciptakan sistem 7GWp, kami dapat lebih mengoptimalkan kabel bawah laut, yang mengarah pada pengurangan biaya transmisi dan karenanya menghadirkan energi bersih rendah karbon yang lebih terjangkau bagi semua orang di Singapura dan Indonesia," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/10).

Melalui pengaturan ini, lanjur Frank, kapasitas pembangkit gabungan akan dapat menghasilkan dan mengirimkan 1GW energi bersih non-intermiten untuk Singapura dan Indonesia.

Alhasil, menjadikan Singapura dan Batam sebagai gerbang dan hub energi bersih di ASEAN dan membuka jalan menuju ASEAN Green Jaringan listrik.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×