kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Supermarket masih jadi bisnis sampingan peritel


Jumat, 05 Agustus 2016 / 12:28 WIB
Supermarket masih jadi bisnis sampingan peritel


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Syifa Fauziah | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Peritel masih terus mengembangkan pasar supermarket. Meskipun jenis ritel ini mendapat kepungan dari sesama ritel modern.  PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)  contohnya. Anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mulai mengembangkan bisnis supermarket berlabel Alfa Supermarket.

"Hal ini untuk  memperkuat fundamental bisnis dan meningkatkan pangsa pasar, " kata Suantopo Po, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan  Midi Utama Indonesia kepada KONTAN, Kamis (4/8).

Saat ini, Midi Utama sudah mempunyai enam gerai supermarket dan peritel ini masih bakal menambah satu gerai lagi di akhir tahun ini. Sayang, Suantopo tidak memberikan perincian dimana lokasinya.

Sampai semester I-2016 kontribusi bisnis supermarket baru 1% dari total pendapatan. Menurut Suantopo, pihaknya tidak memberikan target khusus di bisnis baru ini. Soalnya untuk mengembangkan bisnis ini, MIDI mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Hanya saja Suantopo ia tidak merinci besarannya.

Tak mau kalah, Manajemen PT Hero Supemarket Tbk juga berencana menambah tiga gerai supermarket lagi tahun ini. Adapun jumlah gerai supermarket Hero yang banyak berlabel Giant saat ini berjumlah 150 gerai.

Menurut Natalia Lusnita, General Manager Corporate Communication Hero Supermarket, meski jumlah supermarket Hero lebih banyak ketimbang gerai Hero Hipermarket yang saat ini ada 55 gerai, tetapi kontribusi pendapatan dari segmen supermarket sekitar 34% dari total pendapatan Hero.

Sayang, Natalia tidak merinci target bisnis Hero dari segmen ritel supermarket ini. Yang jelas bahwa bisnis supermarket masih memiliki pasar sendiri, terutama untuk orang sibuk yang butuh kebutuhan bahan baku pokok yang cukup lengkap.

Faktor inilah yang membuat PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berencana menambah gerai supermarket yang menyasar pasar premium yakni Foodmart.

Fernando Repi, Manajer Komunikasi Korporasi  Matahari Putra Prima bilang, pihaknya akan tambah 10 gerai sampai 12 gerai Foodmart sepanjang tahun ini. Lewat langkah ini, MPPA berharap bisa memperbesar kontribusi pendapatan supermarket di peritel ini  yang saat ini baru berkisar 10%.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×