Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) alias Surge mengungkap bahwa saat ini perseroan telah memiliki jaringan fiber optik di sepanjang rel kereta aktif di pulau Jawa dengan panjang kurang lebih hingga 3.000 km.
Presiden Direktur WIFI, Yune Marketatmo mengatakan bahwa ekosistem fiber optik di kawasan rel kereta api merupakan salah satu ekosistem yang menjadi main fokus perseroan termasuk memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan wilayah fiber optik lainnya.
“Fiber optik kami unik. Karena ini jaringan yang steril, tidak ada yang bisa masuk daerah ini tanpa izin dari operator, dalam hal ini PT Kereta Api Indonesia (PT KAI),” ungkap Yune dalam acara public ekspose yang dilaksanakan daring pada Selasa (28/11).
Ia menambahkan, perseroan mulai membangun jaringan fiber optik ini di tahun 2019, di mana perseroan telah memiliki hak untuk menempatkan fiber optik di sepanjang rel kereta di pulau Jawa dan proyek tersebut telah selesai pada tahun 2021.
Baca Juga: Kinerja Surge (WIFI) Melesat hingga Kuartal III, Ini Pemicunya
Selain jaringan fiber optik di rel kereta api, WIFI juga ungkapnya memiliki jaringan di sepanjang jalan tol. Di mana proyek ini adalah hasil kerja sama perseroan dengan PT Jasa Marga Tbk.
“Yang kedua adalah kami memiliki jalur di jalan tol, ini adalah daerah yang steril juga. Dimana dua fiber ini akan saling terkait dan membentuk kestabilan dan reliabel,” tambahnya.
Yune juga mengatakan biaya perawatan atau maintenance lebih rendah dibandingkan fiber optik yang berada di jalan raya, ini membuat perseroan bisa memberikan harga yang lebih kompetitif kepada para pelanggan.
“Dengan maintenance yang lebih sedikit dibanding apa yang terjadi di jalan raya, all structure kami bisa lebih murah dibanding (kompetitor) yang lainnya,” katanya.
Jika ditotal dari wilayah rel kereta api, jalan tol dan jalan raya saat ini, infrastruktur serat optik WIFI sudah mencapai 5.724 km dengan kapasitas 144 core fiber optik dan dengan bandwidth 64 Tbps.
“Kami juga mengembangkan ekosistem terkait dengan fulfilment dalam bentuk pengelolaan dan digitalisasi gudang atau warehouse. Dengan point of sales hampir 800 ribu point of sales. Digital channel dari aplikasi-aplikasi yang kita bangun sudah ada 28 juta resisted user dan media advertising untuk aset yang terkumpul di kami lebih sudah dari 900 ribu aset media,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News