kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei: Indonesia aktif mengadopsi teknologi berbasis cloud selama pandemi


Sabtu, 06 Februari 2021 / 15:45 WIB
Survei: Indonesia aktif mengadopsi teknologi berbasis cloud selama pandemi
ILUSTRASI. Cloud Computing pada interface komputer. By: SHUTTERSTOCK


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

Sebelum pandemi, 77% bisnis di Indonesia melaporkan bahwa kemampuan solusi untuk berintegrasi dengan baik dengan solusi atau infrastruktur TI yang ada, dan kredensial keamanan (62%) merupakan dua faktor terpenting dalam keputusan memilih vendor cloud.

Setelah pandemi, kredensial keamanan tetap menjadi salah satu pertimbangan terpenting di kalangan bisnis di Indonesia saat memutuskan untuk bermitra dengan vendor cloud (64%), mengindikasikan semakin pentingnya keamanan siber, khususnya saat perusahaan memperluas jejak digital mereka secara online.

Survei tersebut juga menemukan bahwa persepsi penyedia layanan regional berbasis cloud sangat positif. Di Indonesia, 68% merasa penyedia teknologi Asia dapat memberikan produk yang lebih baik karena pemahaman yang lebih baik tentang pola pikir Asia. Secara khusus, 57% bisnis Indonesia percaya bahwa inovasi Asia memimpin dalam fintech, termasuk pembayaran dan blockchain. Sementara, 49% bisnis yang disurvei di Indonesia mempercayai Asia juga memimpin dalam Internet of Things.

Memperkuat temuan ini, 73% bisnis di kawasan ini merasa yakin bahwa Asia akan menjadi penggerak ekonomi yang utama pada abad ke-21. Lebih dari setengahnya (65%) melaporkan bahwa mereka telah mengadopsi solusi dari penyedia di Asia.

President for International Business, Alibaba Cloud Intelligence Selina Yuan bilang sangat menggembirakan melihat tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap inovasi Asia di antara bisnis yang ada di kawasan ini. "Dengan tren digitalisasi yang begitu kuat, terutama di masa pandemi, kami yakin akan ada banyak peluang baru untuk membangun persepsi yang kuat tentang kapabilitas cloud di kawasan ini," imbuhnya.

Survei tersebut juga menemukan bahwa persepsi penyedia layanan berbasis cloud sangat positif. Sebagian besar (84%) responden di Asia setuju bahwa penyedia layanan berbasis cloud memenuhi janji mereka. Selain itu, penyedia hyperscale cloud ditemukan lebih disukai daripada konsultan teknologi perusahaan global, mitra pihak ketiga lokal, dan tim internal oleh 43% bisnis di Asia.

Namun responden juga mengungkapkan bahwa mereka lebih percaya pada solusi cloud MNC (Multi-National Company) dibandingkan dengan solusi regional, menunjukkan bahwa penyedia layanan cloud Asia masih memiliki hambatan yang harus diatasi jika mereka ingin mewujudkan potensi penuh digitalisasi di wilayah tersebut.

Selanjutnya: Solusi Transformasi Digital Alibaba Cloud Topang Sektor Industri Ritel Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×