Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) berharap relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa menjadi angin segar bagi perusahaan untuk memulihkan kinerjanya. Sebelumnya, penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah berdampak kepada kinerja perusahaan.
“Dengan relaksasi PSBB ini toko-toko semua dibuka, jadi 100% toko kita bisa operasi, itu saja rasanya sudah cukup untuk menambah penjualan kita,” Investor Relations PT Surya Pertiwi Tbk, Adhi Sudargo Tasmin dalam acara paparan publik yang berlangsung pada Jumat (12/6).
Baca Juga: Surya Pertiwi (SPTO) menakar dampak jika ada lockdwon akibat wabah virus corona
Dijelaskan Adhi, sebelumnya sebagian besar diler perusahaan terpaksa ditutup sementara seiring adanya penerapan kebijakan PSBB di sejumlah wilayah.
Akibatnya, pendapatan SPTO di hampir semua lini mengalami penurunan. Maklum saja, sebanyak 70% dari total pendapatan SPTO memang berasal dari penjualan ke segmen pasar ritel. Sementara 30% sisanya baru berasal dari segmen pasar proyek.
Gejala ini sudah mulai dirasakan di akhir kuartal pertama tahun ini. Berdasarkan perkiraan SPTO, kinerja pendapatan perusahaan diprediksi turun sebesar 6,4% dibanding periode sama tahun lalu.
Sebagai perbandingan, sepanjang kuartal I tahun 2019 lalu pendapatan neto SPTO tercatat sebesar Rp 578,91 miliar. Dus, hitungan Kontan.co.id, pendapatan SPTO diperkirakan hanya akan mencapai sekitar Rp 541,86 miliar dengan asumsi penurunan yang disampaikan.
Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, Harita Nickel lockdown areal smelter di Halmahera