kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Surya Pertiwi (SPTO) optimistis laba bersihnya akan membaik di 2019


Jumat, 24 Mei 2019 / 17:08 WIB
Surya Pertiwi (SPTO) optimistis laba bersihnya akan membaik di 2019


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018 menjadi tahun yang berat bagi PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO). Pendapatan perusahaan memang naik 5,9% menjadi Rp 2,27 triliun, akan tetapi laba bersihnya terkikis hingga 7,9%.

SPTO mencatatkan laba bersih Rp 204 miliar sepanjang tahun 2018. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh kerugian kurs yang mencapai Rp 18 miliar. "Prospek laba bersih akan cukup bagus, secara net profit kami lumayan positif," terang Adhi Sudargo Tasmin, Investor Realtions Surya Pertiwi dalam pemaparan publik, Jumat (24/5).

Menilik dari kinerja kuartal satu, SPTO memang mencatatkan laba bersih yang membaik. Kuartal I tahun 2019 laba bersih Surya Pertiwi bertumbuh 25,9% year on year (yoy). Kenaikan ini salah satunya disebabkan tidak adanya kerugian kurs sebesar Rp 7,4 miliar.

Ke depannya SPOT optimistis kinerjanya akan membaik. Perekonomian Indonesia yang diprediksikan stabil dengan target pertumbuhan 5,3% diharapkan dapat menjadi pendorong perbaikan di sektor properti. Kondisi ini dapat mendorong pendapatan sekaligus keuntungan perusahaan.

Sekadar gambaran, dari sisi properti SPTO sesungguhnya melayani semua segmen dari kelas bawah sampai ke kelas yang paling atas. Akan tetapi, jika dilihat secara total, penjualan SPTO sebesar 60% berasal dari kelas menengah atau bawah.

Selain itu, tahun ini anak perusahaan SPOT yakni PT Surya Pertiwi Nusantara (SPN) dan PT Surya Graha Pertiwi (SGP) akan berkontribusi lebih besar di banding tahun sebelumnya.

Anak usaha SPN diproyeksikan akan berkontribusi lebih besar tahun ini. SPN diperkirakan akan membeli 600.000 sanitary wares. Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 400.000 unit. Diharapkan dengan ini akan meningkatkan gross margin karena adanya tambahan marjin di manufaktur.

Sementara itu, di tahun 2019 SGP diperkirakan akan menerima pendapatan sebesar Rp 60 miliar. Penerimaan ini berasal dari pendapatan sewa sejal Agustus 2018. 

"Tahun lalu hanya mendapatkan sewa dari 5 bulan saja," kata Irene Hamidjaja Direktur sekaligus Corporate Secretary Surya Pertiwi. SGP merupakan anak usaha SPOT yang bergerak dalam bidang penyewaan perkantoran dengan area sewa 15 lantai (16.500 sqm).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×