Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bisnis kawasan industri dan pergudangan bakal menyita banyak perhatian PT Surya Semesta Internusa Tbk tahun depan. Mereka menyiapkan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) Rp 1,7 triliun untuk mengembangkan bisnis itu.
Besaran belanja modal 2016 lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan belanja modal 2015. Sebab, tahun ini Surya Semesta mengalokasikan belanja modal Rp 700 miliar.
Surya Semesta akan memakai belanja modal untuk menambah lahan di tiga daerah di Jawa Barat. Perinciannya, pertama, mengembangkan lahan di Karawang dengan akuisisi 300 hektare (ha).
Surya Semesta akan membikin perusahaan patungan bersama mitra bisnis. Perusahaan patungan itulah yang kelak mengembangkan lahan. Perusahaan itu masih merahasiakan mitra bisnisnya.
Yang pasti, Surya Semesta sudah lebih dahulu mengembangkan lahan 1.400 ha di Karawang. Total tabungan lahan alias landbank tersisa saat ini seluas 136 ha.
Salah satu proyek di Karawang yakni Suryacipta Techopark. Ini adalah proyek Surya Semesta dengan Mitsui Co Ltd dan Ticon Industrial Connection Plc. Lahan terolah di Suryacipta Technopark sudah mencapai 16 ha, atau 72,72% dari total lahan 22 ha.
Surya Semesta dan dua mitra bisnis tadi, memilih memanfaatkan Suryacipta Technopark sebagai area pergudangan dan penyewaan pabrik. "Kami akan terus mengembangkan kawasan industri di Technopark ini hingga tahun 2017," kata Erlin Budiman, Head of Investor Relation PT Surya Semesta Internusa Tbk, usai acara Investor Summit, Selasa (10/11).
Rencana kedua, mengembangkan lahan di Subang. Surya Semesta mengincar lahan 1.200 ha. Pada tahap awal, perusahaan berkode SSIA di Bursa Efek Indonesia tersebut akan mengakuisisi lahan secara bertahap.
Johannes Suriadjaja, Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk membeberkan, Surya Semesta membeli lahan di Subang dengan harga termurah Rp 80.000 per meter persegi (m²) dan termahal Rp 136.000 per m². Patokan kurs dalam transaksi jual-beli lahan itu Rp 13.600 per US$ 1. "Ini sedang proses negosiasi," terang Johannes.
Tak minat luar Jawa
Kalau jual-beli lahan mulus, Surya Semesta akan mengembangkan kawasan industri di Subang mulai tahun 2017. Lalu, target pemasaran pada tahun 2018. Selanjutnya, mereka berharap sudah bisa meraup cuan pada tahun 2019
Terakhir, ketiga, mengembangkan lahan di Bekasi. Surya Semesta ingin mengembangkan kawasan industri dan perumahan di daerah ini. "Kepemilikan lahan di Bekasi akan kecil," ucap Erlin.
Di tengah hasrat memperluas kawasan industri, Surya Semesta menyambut baik rencana pemerintah yang akan mempersingkat proses perizinan investasi di kawasan industri. Dari semula paling tidak delapan hari menjadi tiga jam.
Tak ayal, Surya Semesta yakin aturan itu bisa berdampak positif pada permintaan lahan industri mereka. Menurut mereka, investor asing potensial yang banyak berburu lahan industri saat ini yakni Korea Selatan dan China.
Namun tiga rencana pengembangan lahan di Jawa Barat, sekaligus mengukuhkan niat Surya Semesta yang masih ingin fokus menggarap lahan di Pulau Jawa. Mereka menilai, permintaan kawasan industri di luar Pulau Jawa, belum terlihat besar.
Kalaupun mengolah lahan di luar Pulau Jawa, manajemen Surya Semesta memilih mengembangkan pergudangan. Pilihan lokasi mereka pun masih kota besar, seperti Makassar, Sulawesi Selatan dan Medan, Sumatera Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News