Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Langkah Suzuki meluncurkan Satria F115 Young Star cukup unik. Pasalnya, di saat merek lain menaikkan kapasitas mesin untuk produk-produk barunya, Suzuki malah menurunkannnya. Padahal, motor ayam jago andalan Suzuki ini juga terkenal dengan motor ngebut.
Apalagi berbagai komentar negatif muncul di media sosial memepertanyakan tentang keputusan Suzuki ini.
Lantas mengapa alasan Suzuki mengambil keputusan ini? Endro Nugroho Direktur Dua Roda PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bercerita mengenai alasannya ini kepada Otomania, Kamis (21/5).
"Mulai muncul ide itu saat kita keliling melakukan Suzuki Challenge pertama di beberapa kota di Indonesia, kita melihat antusiame pembalap muda di bawah usia 14 tahun sangat luar biasa, dan kemampuannya luar biasa, dan mereka kalah bersaing dengan pembalap yang berusia di atasnya, nah dari situ kita berniat untuk membuka kelas baru dalam ajang pembibitan pembalap Indonesia," ujar Endro.
Namun, lanjut Endro, motor apa yang nantinya akan digunakan jika harus membuka kelas baru usia 14 tahun. Untuk usia itu, tidak ideal kalau harus menggunakan Satria FU 150 cc, kemudian Suzuki memutuskan menciptakan adiknya.
"Kita tetap mengusahakan (Satria) yang 150 untuk kompetitif dan yang muda di bawah usia 14 tahun didorong untuk masuk kelas baru 115 cc. Dengan ini pembibitan pembalap muda akan semakin maksimal dan upaya Suzuki untuk mengembangkan potensi balap Nasional bukan sekedar jargon, tapi juga merealisasikannya," ujar Endro.
Komentar negatif
Menanggapi komentar miring terhadap produk downgrade Satria ini di media sosial, Endro mengacu pada peribahasa, 'Tak kenal, maka tak sayang.' Sebagain besar komentar negatif yang masuk lahir karena belum mengetahui alasan mengapa Suzuki melakukan peluncuran model baru ini.
"Disamping berbisnis kita juga sedang dalam visi memajukan dunia yang pernah membesarkan Suzuki yaitu di dunia balap, salah satunya dengan mengeluarkan produk yang bisa digunakan untuk pembalap pemula, karena dirasa mereka sulit jika harus bersaing dengan seniornya di 150," ujar Endro.
Kemudian, kata Endro, selain digunakan untuk balap, produk ini juga kita pasarkan untuk umum bagi yang menginginkannya. Produk ini tidak diarahkan untuk menjadi penopang utama penjualan Suzuki.
"Kita juga tidak banyak menjualnya, hanya 1.000 unit per bulan. Dan bagi yang meragukan performa sepeda motor ini, kita lihat saja nanti saat uji tes di Cibinong," kata Endro. (Ghulam Muhammad Nayazri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News