kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.859   16,00   0,10%
  • IDX 7.115   -84,83   -1,18%
  • KOMPAS100 1.087   -14,84   -1,35%
  • LQ45 861   -12,68   -1,45%
  • ISSI 217   -2,66   -1,21%
  • IDX30 441   -6,82   -1,52%
  • IDXHIDIV20 530   -9,16   -1,70%
  • IDX80 125   -1,65   -1,30%
  • IDXV30 127   -4,30   -3,26%
  • IDXQ30 146   -2,07   -1,39%

Swasta Akhirnya Bisa Jual Avtur, Tapi Mahalnya Tiket Bukan Cuma Karena Bahan Bakar


Jumat, 20 September 2024 / 20:20 WIB
Swasta Akhirnya Bisa Jual Avtur, Tapi Mahalnya Tiket Bukan Cuma Karena Bahan Bakar
ILUSTRASI. Produk bahan bakar Bio Avtur dan Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk mesin pesawat terbang dari Pertamina.


Reporter: Ahmad Febrian, Diki Mardiansyah | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhirnya pemerintah mengizinkan badan usaha swasta menjual avtur di Indonesia. Upaya ini untuk menekan harga tiket pesawat yang mahal. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, pemerintah membuka partisipasi badan usaha swasta untuk menyalurkan avtur di Indonesia. 

Keputusan ini sesuai rekomendasi Kementerian Perhubungan, diharapkan bisa menurunkan harga tiket pesawat. Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati mengakui memang Kemenhub telah mengeluarkan rekomendasi agar avtur dapat dijual oleh multiprovider agar harga avtur bisa lebih rendah.

"Hal ini berdasarkan kajian dari Badan Kebijakan Transportasi. Kami berharap ini dapat berdampak pada penurunan harga tiket pesawat," kata Adita kepada Kontan, Kamis (19/8). Terkait aturannya, lanjut Adita, Kemenhub harus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai kementerian yang menangani hal ini. 

Baca Juga: Penjualan Avtur Bukan Lagi Monopoli Pertamina

Sementara Direktur Eksekutif Institut Energi Anak Bangsa (IEAB), M. Niko Kapisan menyampaikan, harga avtur bukan satu-satunya penyebab mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia. Menurutnya, ada berbagai faktor lain. Seperti komponen suku cadang (spare part) dan bahan bakar (fuel). Lalu masalah yang lebih mendasar, kurangnya kompetitor dan armada yang memadai.

Niko menjelaskan, kekurangan kompetitor dalam industri penerbangan berpotensi menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga tiket pesawat. Dengan terbatasnya jumlah maskapai, muncul kekhawatiran kondisi ini dapat menyebabkan praktik monopoli harga.

"Tanpa kompetisi yang sehat, harga tiket dapat dengan mudah dimonopoli oleh pihak-pihak tertentu, dan masyarakat akan menjadi korban," ujarnya.. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×