Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong peningkatkan talenta digital sebagai salah satu kunci transformasi digital. Hingga tahun 2030, jumlah talenta digital terampil ditargetkan bisa mencapai 9 juta.
Untuk mencapai target itu, pemerintah tidak bisa sendirian. Diperlukan dukungan dari sektor swasta dan juga para akademisi untuk menumbuhkan talenta digital terampil.
Sementara langkah yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) adalah menghadirkan program stimulus untuk melatih talenta lewat Digital Talent Scholarship (DTS) 2021.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemkominfo Hary Budiarto, menyatakan, program tersebut sudah berjalan sejak 2018 dengan tujuan menyediakan SDM yang terampil dan berdaya saing di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Baca Juga: Danareksa perkuat pemberdayaan SDM melalui Danareksa Learning Institute
"Talenta digital menjadi salah satu kunci dari transformasi digital. Program DTS merupakan salah satu program untuk mendukung instruksi Presiden tentang transformasi digital nasional, di mana ditargetkan 9 juta talenta digital terampil pada tahun 2030," ungkap Hary dalam press rilis, Kami (28/7).
Sementara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berkontribusi melalui Ditjen Dikti dengan memperkenalkan kebijakan Kampus Merdeka, khusus untuk kegiatan kewirausahaan atau startup digital.
Tahun ini, Dikti menargetkan melakukan kerja sama dengan Kemkominfo melalui pengembangan kurikulum startup dan diklat online untuk dosen dan mahasiswa secara masif. Ditargetkan sebanyak 100.000 dosen dan mahasiswa berpartisipasi dalam program ini
Dari swasta, perusahaan teknologi Indonesia Tokopedia menghadirkan program magang bersertifikat untuk bidang Software Engineering, Marketing dan Business Development untuk mendukung Kampus Merdeka.
Tokopedia juga menyediakan wadah belajar bagi praktisi teknologi di Indonesia melalui Tokopedia Academy. Konferensi teknologi START Summit merupakan salah satu turunannya.
Tokopedia bersama Universitas Indonesia juga telah meluncurkan AI Center of Excellence, serta bekerja sama dengan Universitas Atma Jaya untuk membuat dan menyelenggarakan mata kuliah e-commerce.
Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia, Leontinus Alpha Edison mengatakan Start Summit 2021 bertujuan untuk mendorong pertumbuhan talenta digital di Indonesia.
"Start Summit 2021 merupakan wadah untuk mengasah talenta digital Indonesia dan ruang bagi tech anthusiast, mahasiswa, pelajar, pengajar, dosen, dan lain-lain untuk belajar teknologi dari berdasarkan perjalanan Tokopedia," jelasnya.
Telkomsel juga turut berkontribusi dengan menggelar beragam program untuk mendukung terciptanya talenta digital Indonesia. Telkomsel membuka kesempatan magang untuk mendukung program Kampus Merdeka. Telkomsel pun bekerja sama dengan Telkom University mengadakan program beasiswa khusus bagi para talenta digital.
Baca Juga: Indonesia dan Jepang kerja sama kembangkan kualitas SDM industri otomotif
Berdasarkan The Global Startup Ecosystem 2020, Jakarta dinobatkan sebagai ekosistem perusahaan rintisan terbaik kedua pada Top 100 Emerging Ecosystem setelah Mumbai, India.
Indikator yang digunakan dalam penilaian ini adalah performa startup, pendanaan, jangkauan pasar, dan talenta digital. Dari empat penilaian tersebut talenta digital memiliki nilai yang paling rendah.
Data ini menunjukkan kebutuhan talenta digital di Indonesia akan semakin meningkat ke depannya, maka ada urgensi kolaborasi antar pemerintah, platform digital maupun akademisi dalam mengembangkan talenta digital dan mencapai target 9 juta talenta digital terampil pada 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News