kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.555   0,00   0,00%
  • IDX 6.871   -55,69   -0,80%
  • KOMPAS100 995   -9,89   -0,98%
  • LQ45 769   -7,68   -0,99%
  • ISSI 219   -1,74   -0,79%
  • IDX30 399   -3,93   -0,98%
  • IDXHIDIV20 470   -5,67   -1,19%
  • IDX80 112   -1,00   -0,88%
  • IDXV30 115   -0,78   -0,68%
  • IDXQ30 130   -1,46   -1,12%

Tahta Coffee dan Harvest Express optimistis konsumsi kopi makin melonjak tahun 2020


Selasa, 17 Desember 2019 / 23:51 WIB
Tahta Coffee dan Harvest Express optimistis konsumsi kopi makin melonjak tahun 2020
ILUSTRASI. Penjualan Mesin Espresso ----- Petugas pemasaran menjelaskan tentang mesin pembuat kopi susu espresso kepada calon konsumennya di Jakarta, Rabu (24/7). PT Toffin Indonesia yang merupakan distributor mesin kopi internasional mengklaim masih menguasai 85% p


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menanggapi tren konsumsi kopi yang melesat di Indonesia, CEO Tahta Coffee, Andreas Chang memproyeksikan konsumsi kopi jenis Ready to Drink (RTD) yang diusung pihaknya, bisa meningkat 3 kali lipat dalam beberapa waktu ke depan.

Tahta Coffee, yang berdiri tahun 2019 ini, telah memiliki 7 kedai di daerah Jabodetabek, di antaranya di daerah Sudirman, Jakarta Selatan dan Bogor Jawa Barat.

"Saya yakin market masih kuat. Konsumsi kopi ready to drink bisa melonjak tiga kali lipat berdasarkan studi yang saya temukan. Jadi ini gapnya masih sangat jauh, sehingga bisnis ini masih emerging," jelasnya, Selasa (17/12).

Ke depannya, pihaknya terus akan meraih konsumen baru yang berusia lebih muda dengan pengembangan varian produk kopi susu.

Selaras dengan hal tersebut Edison Manalu, CEO Harvest Group, mengakui pihaknya sengaja terjun ke pasar kedai kopi Indonesia karena menjamurnya jaringan kopi lokal dan kopi kecil di pelosok yang menjadi parameter besarnya bisnis kopi di Indonesia.

"Secara pertumbuhan bisa mencapai double digit. Karena hal itu, Harvest masuk ke pasar ini dengan meluncurkan Harvest Express," ungkapnya.

Harvest Group yang telah berdiri sejak 2004 tersebut, saat ini sudah memiliki 66 kedai Harvest Express.

Ia melanjutkan, masih terus akan berekspansi ke daerah perkantoran, kampus, dan transportation hub seperti stasiun kereta, sebagai lokasi strategis mendirikan gerai.

Menurutnya, hal tersebut efektif menyentuh konsumen dengan skala ekonomi yang cukup merata. "Agar economic scale-nya kena, traffic di lokasi tersebut harus mencapai 3.000 kepala per hari," lanjutnya.

PT Toffin Indonesia, penyedia jasa dan produk untuk industri hotel, restoran dan kafe (Horeka) menampilkan riset jika pada 2020 mendatang, bisnis kedai kopi meningkat 13,9% menjadi 294.000 ton, sementara pada 2021, konsumsi kopi domestik Indonesia naik lagi menjadi 370.000 ton.

Dengan kehadiran kedai kopi minimal 2.937 kedai di seluruh Indonesia, nilai pasar kedai kopi bisa mencapai Rp 4,8 triliun per tahun.

"Bahkan ini bisa dua kali lipat, karena kami tidak memasukkan kedai kopi tradisional di daerah," tambah Ario Fajar, Head of Marketing Toffin Indonesia, Selasa (17/12).

Masih menilik dari riset PT Toffin Indonesia, tahun ini, varian kopi susu gula aren menjadi varian paling disukai milenial tahun ini, diikuti varian cookies cream, alpukat, matcha, dan yogurt.

Tahun depan, varian rasa cookies cream diperkirakan akan menempati urutan pertama dan menggeser varian gula aren. Setelahnya rasa keju, regal, cincau, susu kedelai, dan kopi santan.

"Minuman dengan rasa lokal seperti kopi, susu gula aren, klepon, kopyor, dan pisang cokelat bisa menjadi tren rasa baru tahun depan. Ini dilihat dari tingginya permintaan bahan tersebut dari pelaku usaha. Minuman dengan bahan campuran natural semakin diminati juga," tutup Ario.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×