Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2025 diprediksi menjadi titik krusial bagi brand lokal untuk mengevaluasi dan menyusun ulang strategi mereka dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompleks.
Laporan e-Conomy SEA 2024 dari Google, Temasek, dan Bain & Company memperkirakan bahwa ekonomi digital Indonesia akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar US$90 miliar pada tahun 2024.
Angka ini menjadikan Indonesia salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.
Baca Juga: Meningkatkan Daya Saing Brand Lokal Indonesia di Tengah Persaingan Global
Hypefast, sebagai pionir House of Brands terbesar untuk brand lokal di Asia Tenggara, melalui konten Think With Hypefast, merangkum sejumlah prediksi utama untuk membantu brand lokal mengantisipasi perubahan pasar di tahun 2025.
1. Fokus pada Produk Berkelanjutan
Achmad Alkatiri (Mad), CEO Hypefast, memproyeksikan peningkatan regulasi keberlanjutan di negara-negara ekonomi utama pada 2025.
Tren ini akan mendorong agenda ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) menjadi prioritas utama bagi perusahaan.
Menurut data dari Kantar’s Creator Digest, sebanyak 93% konsumen menyatakan ingin menjalani gaya hidup lebih berkelanjutan.
"Produk yang sustainable dan berdampak sosial-lingkungan akan menjadi sorotan. Konsumen tidak hanya mencari kualitas, tetapi juga nilai yang sesuai dengan gaya hidup mereka," jelas Mad dalam siaran persnya, Kamis (23/1).
Pentingnya transparansi dalam rantai pasok, pengemasan ramah lingkungan, dan langkah nyata menuju keberlanjutan akan menjadi elemen kunci bagi keberhasilan brand.
Baca Juga: Hypefast Gelar Dialog Strategis, Rumuskan Kunci Pertumbuhan Brand Lokal di 2025
2. Tren Marketing dengan Figur Autentik
Data Kantar’s Creator Digest menunjukkan penurunan efektivitas konten iklan sebesar 11% pada 2024, tren yang kemungkinan terus berlanjut di 2025.
Hal ini mendorong brand untuk lebih mengevaluasi identitas dan strategi komunikasi mereka.
"Figur selebritas tidak lagi cukup. Brand kini lebih memilih kreator lokal seperti podcaster, penulis, atau ahli di bidang tertentu yang mencerminkan nilai mereka," kata Mad.
Data juga menunjukkan bahwa konten dari kreator lokal di AS mampu meningkatkan diferensiasi brand sebesar 4,85%.
Selain itu, menempatkan founder atau CEO dalam strategi komunikasi juga dapat membangun kepercayaan dan hubungan emosional yang kuat dengan konsumen.
Baca Juga: Hypefast Bagikan Penghargaan Local Heroes Brand 2024, Rayakan Kontribusi Merek Lokal
3. Menghidupkan Kembali Pengalaman Offline
Meskipun e-commerce terus mendominasi, kehadiran offline diprediksi menjadi pusat pengalaman brand di tahun 2025.
Toko fisik akan lebih dari sekadar tempat transaksi; mereka akan menjadi sarana untuk membangun koneksi emosional, kepercayaan, dan narasi brand.
Toko offline akan dirancang sebagai ruang komunitas dan gaya hidup, tempat pelanggan dapat berkumpul, berinteraksi, dan merasa menjadi bagian dari brand tersebut.
Tren showrooming juga akan semakin populer, di mana toko fisik digunakan untuk memamerkan produk unggulan, sementara transaksi dilakukan secara online.
Pop-up store juga menjadi solusi fleksibel bagi brand untuk menguji pasar sekaligus membangun interaksi langsung dengan pelanggan.
"Kami percaya bahwa strategi berbasis empati adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan konsumen," tambah Mad.
Baca Juga: Hypefast Bagikan Kunci Local Brand Perluas Basis Pelanggan, Begini Gambarannya
Dengan memadukan teknologi dan koneksi manusia, mengadopsi tren pemasaran berbasis empati, serta menciptakan pengalaman offline yang bermakna, brand lokal memiliki peluang besar untuk membangun loyalitas mendalam dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Hypefast berkomitmen untuk mendukung brand lokal menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang baru di tahun 2025
Selanjutnya: Perbedaan Samsung Galaxy S25 dan Samsung Galaxy S25+ Indonesia
Menarik Dibaca: 5 Rekomendasi Teh yang Membantu Mengontrol Gula Darah Penderita Diabetes
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
