Reporter: Asnil Bambani Amri, Bloomberg | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Impor gandum untuk bahan tepung terigu bakal naik 6% tahun ini. Kenaikan impor terjadi karena ada kenaikan konsumsi gandum oleh warga Indonesia.
Franciscus Welirang, ketua Asosiasi Produsen Tepung di Indonesia (Aptindo) menyebutkan, impor gandum tahun ini bisa tembus 6,6 juta ton, naik dari 6,2 juta ton realisasi impor di 2011.
"Setiap tahun, kapasitas penggilingan gandum naik 400.000 ton," terang Welirang, yang juga menjabat sebagai direktur PT Indofood Sukses Makmur, pemilik pabrik tepung terbesar di dunia.
Meningkatnya impor gandum, membuat kinerja perusahaan pengolahan gandum ikut berkembang. Jika tahun1998 hanya ada 4 pabrik di Indonesia, maka saat ini pabrik pengolahan gandum berjumlah 18 pabrik.
Sementara, Indonesia mayoritas mengimpor gandum dari negara tetangganya Australia. Impor gandum dari negeri Kanguru ini mencapai 3,8 juta ton dalam 12 bulan sampai September 2011. Jumlah ini naik dari 3,2 juta ton pada waktu yang sama tahun 2010.
Data Biro Australia Ekonomi Pertanian dan Sumber Daya dan Ilmu Pengetahuan menyebutkan, Indonesia merupakan pembeli terbesar gandum dari Australia, dengan pangsa pasar 21% dari total pengiriman.
Selain Australia, Indonesia juga mengimpor gandum dari AS sebanyak 695.194 ton sejak Juni 2011 sampai 1 Maret 2012. Realisasi impor gandum ini naik dari 555.070 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, PT Bogasari Flour Mills, anak perusahaan Indofood tercatat sebagai pabrik pengolahan gandum terbesar di dunia. Data ini disampaikan situs perusahaan Uni Grain di Rusia.
PT Bogasari Flour Mills memiliki kapasitas penggilingan gandum sebesar 4.338.000 ton untuk dua pabriknya di Jakarta dan Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News