kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini JPFA membidik ekspor produk perikanan senilai Rp 450 miliar


Selasa, 14 April 2020 / 09:41 WIB
Tahun ini JPFA membidik ekspor produk perikanan senilai Rp 450 miliar
ILUSTRASI. Pengemasan produk olahan sidat PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melalui anak usahanya di bidang budidaya perikanan, PT Iroha Sidat Indonesia (ISI) dan PT Suri Tani Pemuka (STP).


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melalui anak usahanya di bidang budidaya perikanan, PT Iroha Sidat Indonesia (ISI) dan PT Suri Tani Pemuka (STP), konsisten melakukan ekspor di tengah pandemi Covid-19. Melihat prospek yang masih menarik, Japfa Comfeed membidik nilai ekspor produk perikanan bisa menembus Rp 450 miliar pada tahun ini.

Di awal 2020, Iroha Sidat telah beberapa kali melepaskan ekspor produk olahan sidat (ikan yang mirip belut). Pada Senin (13/4), mereka mengekspor sebanyak 12 ton produk ke Jepang dengan nilai Rp 5,6 miliar.

Sementara itu, selama bulan April ini Suri Tani akan mengekspor produk olahan tilapia ke Taiwan dan Amerika dengan nilai total Rp 27 miliar, juga produk olahan udang senilai Rp 23 miliar yang siap menyasar pasar Amerika dan Jepang.

Meski Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19, komitmen JPFA untuk terus menjaga rantai pasokan pangan tetap dijalankan. Pelepasan ekspor kali ini sebagai bentuk dukungan JAPFA terhadap pemerintah dalam meningkatkan pendapatan negara. "Tentunya, operasional kami jalankan dengan mengutamakan keamanan dan keselamatan semua pihak,” ungkap Ardi Budiono, Head of Aquaculture Division Japfa Group, dalam pernyataan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (13/4).

Ekspor merupakan langkah strategis JPFA saat ini untuk membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian Indonesia agar tetap berjalan dengan baik di tengah pandemi global Covid-19.

JPFA juga meyakini bahwa kualitas mutu produk yang mereka miliki mampu bersaing di pasar internasional, yang dibuktikan dengan telah dikantonginya berbagai sertifikasi internasional, seperti Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), Food Safety System Certification (FSSC) 22000, Best Aquaculture Practice (BAP), Aquaculture Stewardship Council (ASC), The British Retail Consortium (BRC) dan Kosher Certification, serta dengan tercatatnya nilai ekspor JPFA pada komoditas perikanan yang telah mencapai Rp 174 milyar walau baru memasuki bulan ke empat di tahun 2020.

Melihat prospek bisnis tersebut, JPFA akan selalu menjaga rantai produksinya dengan menerapkan standar produksi dan kualitas mutu internasional agar tetap dapat bersaing memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat di dalam dan luar negeri. Di tengah situasi pandemi saat ini, JPFA berupaya menjalankan komitmennya dalam menjaga ketersediaan pangan berprotein hewani dengan tetap mengikuti seluruh aturan dan anjuran pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Kami akan selalu berupaya mendukung pemerintah dalam memenuhi permintaan pasar domestik maupun internasional. Dengan berbagai sertifikasi yang telah dikantongi Japfa, kami optimistis dapat meningkatkan dan menembus angka ekspor produk budidaya perikanan senilai lebih dari Rp 450 miliar di akhir tahun ini,” pungkas Ardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×