kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,78   -2,97   -0.33%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, kapal Pelni mulai pakai LNG Pertagas


Minggu, 06 April 2014 / 19:32 WIB
Tahun ini, kapal Pelni mulai pakai LNG Pertagas
ILUSTRASI. Selain efek inflasi Amerika Serikat (AS), hasil pemilihan umum sela di negeri Uwak Sam memberikan ruang penguatan rupiah. REUTERS/Darren Whiteside


Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas) memperluas pasar bisnisnya bukan hanya di bisnis transportasi gas atau pemrosesan gas LPG tapi juga merambah menjadi pemasok bahan bakar liquid natural gas (LNG) untuk transportasi laut.

Direktur Pertagas, Hendra Jaya menyampaikan, untuk ekspansi pasar ini Pertagas menggandeng PT Pelni (Persero), perusahaan pelayaran yang ingin mengganti semua bahan bakar kapal-kapalnya dari bahan bakar minyak menjadi gas LNG.

"Awalnya mereka (Pelni) yang minta ke kita, jadi ini merupakan mutualisme. Kita juga mau kembangkan pasar kita. Untuk saat ini nilai penjualannya belum bisa saya umumkan. Sebab, tahapan kerjasamanya baru tandatangan nota kesepahaman minggu kemarin," kata Hendra kepada Kontan (6/4).

Ia bilang, untuk sementara, Pertagas dan Pelni akan melakukan proyek percontohan, yakni kapal milik Pelni berlayar dari Jawa Barat ke Sumatera Utara, nanti setelah itu baru diterapkan pada semua kapal Pelni yang berlayar ke Surabaya, Semarang, Makassar, Denpasar, dan kota-kota lain.

Hendra bilang, volume LNG yang mau didistribusikan ke Pelni juga belum dihitung juga, karena tergantung kebutuhan per daerah. Selain itu, kapal-kapal di setiap daerah memiliki volume berbeda. 

"Realisasinya tahun ini, kami belum bisa sebut volumenya, karena Pelni masih dalam proses persiapan mesin. Kan selama ini mesinnya pakai BBM jadi mereka akan ganti dulu," kata Hendra.

Menurutnya, Pelni mengeluhkan pemborosan untuk bahan bakar saja. Sebab, dalam setahun, Pelni menghabiskan 219 juta kiloliter (KL) untuk semua armada kapalnya.

Hendra menambahkan, jika bahan bakarnya diganti dengan gas, maka itu akan mengganti 65% kebutuhan BBM mereka dalam setahun.

Syahril Japarin, Direktur Utama Pelni juga menyampaikan hal serupa dengan Hendra, bahwa belum ada perhitungan nilai yang harus dibayarkan ke Pertagas.

Alasannya, kata dia, Pertagas juga harus menyiapkan kelayakan semua fasilitas dan infrastrukturnya seperti tangki dan fasilitas bunkering di setiap kota yang kapal-kapal Pelni singgahi.

"Kalau bahan bakar kita ganti, itu bisa hemat anggaran 30% dari total anggaran untuk bahan bakar saja. Tahun ini saja kami siapkan Rp 1,4 triliun untuk bahan bakar. Jika kerja sama dengan Pertagas sudah berjalan, ini akan berlangsung terus, tidak ada batasan kontrak sampai tahun berapa," kata Syahril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×