kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tamarin Samudra (TAMU) timbang penambahan armada kapal pada akhir semester II 2020


Senin, 08 Juni 2020 / 19:03 WIB
Tamarin Samudra (TAMU) timbang penambahan armada kapal pada akhir semester II 2020
ILUSTRASI. Pelayaran Tamarin Samudra (TAMU) mempertimbangkan penambahan armada kapal pada akhir semester II 2020.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) menunda ekspansi penambahan armada kapal sepanjang kuartal I 2020. TAMU akan mempertimbangkan penambahan armada kapal pada akhir semester II 2020.

Corporate Secretary TAMU Leo A Tangkilisan mengatakan, TAMU akan mempertimbangkan penambahan armada kapal pada akhir semester II 2020. Meski demikian, ia belum dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai jumlah belanja modal yang akan dianggarkan perusahaan.

"Kemungkinan di akhir semester II nanti, kami baru akan melakukan ekspansi dengan melakukan penambahan armada yang sejenis, kemudian melakukan perbaikan armada yang sudah ada," ujar Leo dalam public expose insidentil perusahaan secara virtual, Senin (8/6).

Baca Juga: Pendapatan Tamarin Samudra (TAMU) tumbuh 1,8% pada 2019

Leo menuturkan, saat ini TAMU belum dapat memperkirakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk penambahan kapal. Hal ini karena fluktuasi harga minyak dan pandemi virus corona yang menekan tingkat utilisasi armada TAMU.

“Tidak hanya kapal accomodation work barge (AWB) saja yang kami pertimbangkan untuk ditambah, tetapi juga kami mempertimbangkan untuk anchor handling & tug supply,” kata Leo.

Salah satu kapal yang hingga kini belum beroperasi adalah kapal jenis accomodation work barge (AWB) Petroleum Winners. Padahal, Leo menyebut, kapal ini telah mendapat kontrak pada Desember 2019 lalu. “Kami belum dapat mengoperasikannya karena masih menunggu harga minyak stabil. Idealnya, untuk kami harga minyak berada di kisaran US$50 per barel,” jelasnya.

Leo menambahkan, akibat pandemi Covid-19, ada penyesuaian daily charter rate oleh pengguna, dan ada kenaikan biaya karena pemenuhan persyaratan protokol kesehatan. Pandemi virus corona juga semakin menekan biaya operasional kapal. Hal tersebut karena TAMU juga memberlakukan protokol kesehatan dalam kegiatan operasinya.

Asal tahu saja, saat ini TAMU memiliki empat kapal yang terdiri atas 3 kapal AWB dan satu kapal anchor handling & tug supply. Ketiga kapal AWB tersebut adalah Petroleum Charlie, Petroleum Superior, dan Petroleum Winners . Sementara satu kapal kategori anchor handling & tug supply adalah Petroleum Pioneer.

Sebelumnya, TAMU juga telah mengambil sejumlah langkah guna mempertahankan kelangsungan bisnisnya saat ini. Yakni meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan secara maksimal. Selain itu, memprioritaskan standar keamanan tertinggi, baik itu di kapal maupun di kantor.

TAMU juga akan tetap bekerja secara efisien dan efektif dan meningkatkan keterampilan personil kapal dan manajemen perusahaan untuk keselamatan kerja sehingga menciptakan perilaku kerja yang aman, sehat dan ramah lingkungan.

"Dalam jangka pendek, kami juga akan restrukturisasi utang dengan bank, mengikuti tender-tender yang ada, selain itu kami mengharapkan seluruh kapal bisa bekerja secara efektif dan efisien dengan tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja," ujar Leo.

Baca Juga: Selain pembagian dividen, RUPS Pelita Samudera (PSSI) menyetujui pinjaman US$ 20 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×