Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Asnil Amri
YOGYAKARTA. Perusahaan perkebunan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berniat untuk melakukan ekspansi usaha perkebunan ke wilayah ASEAN di luar Indonesia tahun 2013 mendatang.
Jika tak ada aral melintang, PT RNI ini akan membuka perkebunan di Kamboja dan Myanmar. Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro menyebutkan, ekspansi dilakukan untuk memperkuat perluasan area sawah dan lahan tebu.
"Area sawah dan tebu di Indonesia masih sangat minim. Maka tahun 2013 kami akan ekspansi dengan kerjasama dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) milik pemerintah Myanmar dan Kamboja," katanya saat ditemui KONTAN di acara Rapat Koordinasi BUMN di Yogyakarta, Rabu (10/10).
Ismed menjelaskan, dengan melakukan ekspansi tersebut, maka luas sawah lahan tebu milik perusahaan bisa bertambah. "Kami sudah melakukan lobi-lobi khusus dengan BUMN di kedua negara itu," jelasnya.
Ia menjelaskan, hasil perluasan area sawah dan tebu itu akan dijadikan buffer stok untuk menyongsong swasembada beras dan gula tahun 2014. "Memang waktunya singkat sekali. Tetapi kami optimistis bisa melakukannya," ujarnya.
Bagaimana untuk bidang peternakan yang menjadi garapan utama juga dari PT RNI? Ismed menjawab, bahwa peternakan memang belum ada rencana ekspansi ke luar negeri.
Namun, RNI berkomitmen memajukan peternakan di Indonesia khususnya sapi untuk memenuhi stok daging nasional. "Diharapkan pada tahun depan juga akan dimulai sektor ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News