kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

RNI alokasikan 60.000 ton gula untuk awal 2013


Minggu, 30 September 2012 / 11:34 WIB
RNI alokasikan 60.000 ton gula untuk awal 2013
ILUSTRASI. Kentang dan bahan alami yang lain dapat Anda manfaatkan sebagai cara mengobati mata bengkak.


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan mempersiapkan stok gula sebesar 60.000 ton untuk kebutuhan konsumsi tahun depan. Direktur Utama RNI Holding, Ismed Hasan Putro menyatakan, stok gula tersebut dipasarkan pada periode Januari hingga Juli 2013.

"Stok gula ini akan dilepas di tahun depan ketika belum musim giling. Sehingga, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi," kata Ismed kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Ismed mengaku, sebelumnya RNI selalu menjual habis gula produksinya ke swasta setiap musim giling (Juli-November).

Diluar musim giling, pabrik penggilingan tebu menjadi gula tak beroperasi, sehingga gula lebih banyak dikuasai pedagang. Alhasil, banyak pedagang yang bisa mempermainkan harga gula.

Ismed menambahkan, rencana RNI menyiapkan stok gula terebut dilakukan untuk menjaga harga gula. "Gula yang kami jual nantinya dipatok flat (stabil) sebesar Rp 12.500 per kilogram (kg)," kata Ismed.

Seperti diketahui, RNI memutuskan menjual gula secara eceran dengan kemasan 1 kilogram. RNI tak lagi menjual gula dengan sistem lelang (bulp). Gula milik RNI terebut dijual seharga Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per kg.

Sistem penjualan gula secara eceran ini, kata Ismed lebih menguntungkan pabrik gula. Ismed sudah melakukan perhitungan dengan harga yang relatif flat tidak akan mempengaruhi kinerja keuangan RNI.

"Kami sudah melakukan hitungan margin keuntungannya," kata Ismed. Tahun ini, RNI mematok perolehan laba sebesar Rp 350 hingga Rp 400 miliar setelah sebelumnya pada tahun lalu masih merugi sebesar Rp 60 miliar.

Adapun, produksi RNI setiap tahunnya mencapai 170.000 ton. RNI berencana, setiap bulan menjual 4.000 ton gula eceran melalui koperasi, pasar tradisional ataupun minimarket modern setiap bulannya atau sekitar 48.000 ton per tahun.

Selain itu juga, RNI berencana untuk menjual 2.000 ton per bulan atau sekitar 24.000 ton lewat anak usahanya, PT Rajawali Nusindo.

"Sisanya, kita akan berikan alokasi kepada Bulog karena pemerintah sudah memutuskan Bulog boleh masuk ke gula. Sekitar 50.000 ton akan dialokasikan kepada Bulog," kata Ismed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×