kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tambah varian, Michelin pertahankan 7% market


Selasa, 22 April 2014 / 08:10 WIB
Tambah varian, Michelin pertahankan 7% market
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Senin 28 November 2022, Intip Sebelum Tukar Valas. KONTAN/Baihaki/22/6/2014


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Walaupun persaingan bisnis di industri ban semakin ketat, PT Michelin berharap bisa mempertahankan pangsa pasar di bisnis ban radial sebesar 7% tahun ini atau sama seperti tahun lalu. Caranya, Michelin akan menambah varian ban radial.

Pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini, Michelin berencana merilis lima produk ban radial anyar. Satu varian ban radial sudah resmi diluncurkan pada Senin (21/4). Sedangkan empat varian lainnya baru akan diluncurkan pada pertengahan tahun ini.

Dari keseluruhan produk yang dimiliki oleh Michelin, volume penjualan ban untuk roda dua menyumbang pendapatan tertinggi. Namun, perusahaan itu juga berencana untuk menangkap peluang pasar di segmen bus.

"Banyak orang bepergian menggunakan jasa transportasi umum," ujar Jean Charles Simon, Country Director PT Michelin Indonesia. Victor Daniel, Marketing Manager PT Michelin Indonesia menambahkan, ban yang baru saja diluncurkan untuk bus dibanderol seharga Rp 5,6 juta per unit.

Namun, lanjut Victor, harga tersebut bisa berubah jika masuk ke pasar ritel. Produk Michelin X Coach Energy Z tersebut sudah bisa menggelinding ke pasar sejak April ini. Alasan Michelin mengenjot penjualan ban untuk bus lantaran permintaannya terus meningkat.

Victor menghitung, tahun ini, kebutuhan untuk segmen bus penumpang meningkat 11,6% pada 2013 dari tahun sebelumnya. Berbeda dengan ban yang baru saja diluncurkan, Fiona Mambu, Head of Communication and Brands PT Michelin Indonesia mengatakan, empat varian baru yang belum diluncurkan adalah ban untuk roda dua dan roda empat. "Dimulai Mei nanti, peluncurannya akan secara bertahap pada kuartal II dan kuartal III," jelas Fiona.

Menurut Simon, konsumsi ban radial di Indonesia cukup rendah. Dengan demikian, masih ada peluang untuk mendongkrak penjualan. Tahun lalu, Michelin mencatat, pangsa pasar ban radial hanya 16% dari seluruh penjualan ban. Sisanya adalah penjualan ban biasa.

Di tahun 2019, Michelin optimistis pangsa pasar ban radial di tingkat nasional akan meningkat menjadi 28%. Mengutip data Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), pada 2013, penjualan ban nasional mencapai 49,88 juta unit. Artinya, penjualan ban radial secara nasional di tahun lalu mencapai 7,98 juta unit.

Menggunakan data tersebut, penjualan radial Michelin tahun lalu sekitar 558.600 unit. Meski tak membeberkan volumenya, Fiona bilang, penjualan ban Michelin di kuartal I tahun ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong oleh penjualan ban replacement (pengganti).

Kendati ban pengganti masih lebih besar, Michelin yakin penjualan ban ke pabrik mobil melalui Original Equipment (OE) akan meningkat di masa mendatang.

Tahun lalu, pangsa pasar ban radial melalui OE hanya 3,5%. Di tahun 2019, Michelin memproyeksikan, pangsa pasarnya akan meningkat hampir empat kali lipat menjadi 14,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×