Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menempatkan program pengeboran sebagai pengungkit utama peningkatan produksi pada 2026, dengan target sedikitnya 300 sumur.
Fokus tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja Akhir Tahun 2025 SKK Migas yang menjadi forum evaluasi kinerja sekaligus penetapan KPI dan program kerja 2026.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menegaskan, tahun depan menuntut kerja yang lebih fokus, cepat, dan presisi untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Baca Juga: SKK Migas Pasang Target Investasi US$ 16 Miliar & Eksplorasi 100 Sumur Baru di 2026
Hingga akhir November 2025, produksi minyak, kondensat, dan NGL year-to-date tercatat 606.000 barel setara minyak per hari (BOPD), dengan outlook akhir tahun 605,8 ribu BOPD.
Kinerja ini ditopang percepatan proyek utama, antara lain BUIC di Bojonegoro dan Forel Medco di Kepulauan Riau, serta perbaikan tata kelola pelaporan produksi.
Namun, pada 2026 diproyeksikan lebih menantang karena belum ada proyek besar yang onstream. Karena itu, SKK Migas mengunci strategi pada pengeboran, mencakup tiga prioritas utama: multi-stage fracturing, pengeboran pada struktur baru, dan pengeboran eksplorasi.
"Dari total target, 300 sumur diarahkan berada dalam tiga kategori tersebut," kata Djoko dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (16/12/2025).
Baca Juga: Siapkan 100 Sumur Eksplorasi, SKK Migas Bidik Investasi Hulu Rp 266 Triliun pada 2026
SKK Migas menilai peningkatan produksi tidak akan tercapai bila pola lama dipertahankan. Program bernilai pengungkit besar perlu dipusatkan agar mampu menghasilkan lompatan produksi sekaligus menambah penerimaan negara.
Untuk memastikan eksekusi, Djoko memberikan lima arahan. Pertama, seluruh fungsi pendukung harus berfokus pada produksi dan keselamatan kerja tanpa kompromi. Kedua, percepatan proses melalui terobosan dan penghapusan hambatan administratif.
Ketiga, penentuan titik pemboran yang mempercepat kenaikan produksi dengan target triple 100 sumur. Keempat, penguatan dukungan lintas fungsi, termasuk kesiapan rig dan infrastruktur agar tidak terjadi keterlambatan. Kelima, seluruh prioritas dituangkan secara terukur dalam WP&B 2026.
Di akhir arahannya, Djoko berharap Raker Akhir Tahun 2025 menghasilkan keputusan strategis terbaik untuk memastikan target pengeboran dan produksi 2026 tercapai.
Selanjutnya: BGN Tanggung Biaya Rumah Sakit Korban Tabrak Mobil Pengantar MBG di Cilincing
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Rabu 17 Desember 2025, Energi Besar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













