kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

SKK Migas: Proyek Hidayah, Genting Oil, Geng North & Andaman Bakal Onstream di 2026


Selasa, 17 Juni 2025 / 15:48 WIB
SKK Migas: Proyek Hidayah, Genting Oil, Geng North & Andaman Bakal Onstream di 2026
ILUSTRASI. SKK Migas menargetkan proyek baru seperti proyek Hidayah, Genting Oil, Geng North dan Andaman onstream atau mulai beroperasi pada 2026


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan proyek-proyek baru yaitu proyek Hidayah, Genting Oil, Geng North, Andaman bakal onstream atau mulai beroperasi pada 2026.

Target tersebut disampaikan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Migas dan Ketua Satgas Lifting Migas Nanang Abdul Manaf dalam Rapat Kerja Eksploitasi Industri Hulu Migas 2025.

Nanang menyampaikan, SKK Migas dan KKKS telah melakukan upaya meningkatkan dan akselerasi lifting migas untuk menahan decline dan mencapai incline. Harapannya naik, tetapi secara agregrat untuk minyak masih menurun.

Menurut Nanang, dengan perkembangan yang ada diharapkan tahun 2025 untuk minyak sudah tidak lagi decline dan dapat masuk ke fase incline. Untuk gas fasenya sudah meningkat sejak beberapa tahun terakhir, dengan adanya kontribusi proyek yang signifikan yaitu Jambaran Tiung Biru dan juga Tangguh Train 3.

Baca Juga: Geber Produksi, SKK Migas Pantau Proyek strategis CO2 Reduction Lapangan Akasia Bagus

Nanang menuturkan, agar bisa incline maka harus mempunyai proyek baru yang onstream dan akan memberikan tambahan produksi secara signifikan.

"Mulai tahun 2026 diharapkan ada tambahan dari onstream proyek Hidayah, Genting Oil, Geng North, Andaman dan seterusnya. Agar target lifting tercapai, maka entry point harus bisa mendekati target di tahun tersebut," kata Nanang dalam keterangan resmi, Selasa (17/6).

Terkait regulasi, Nanang menyampaikan Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 terkait Kerjasama Operasi (KSO) untuk sumur idle maupun lapangan idle serta sumur masyarakat, harapannya dapat berkontribusi lebih optimal dalam memberikan tambahan produksi migas.

Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana mengungkapkan, SKK Migas memberikan penghargaan yang tinggi bagi KKKS yang bisa mempertahankan level produksi dengan baik.

Taufan mengajak untuk melakukan refleksi di tengah tahun, melihat apa yang sudah dilakukan dan melakukan improvement sehingga bisa meningkatkan produksi mencapai 605 ribu barel oil per day (BOPD).

Baca Juga: SKK Migas Ungkap Alasan Raksasa Migas Global Kembali Investasi di Hulu Migas RI

Taufan menyampaikan saat ini dalam proses persetujuan Plan of Development (POD) telah dilakukan percepatan sehingga pencapaian Reserve Replacement Ratio (RRR) bisa dicapai dengan baik.

Namun, menurut Taufan, tantangannya adalah bagaimana mencapai Final Investment Decision (FID). Pasalnya, ini terlihat dari data tahun 2019 hingga 2023 ketika RRR mencapai rata-rata 166%. Namun yang bisa melewati FID masih jauh di bawah karena masih 8% hingga 10%.

Selain itu, Taufan menyoroti tantangan berikutnya adalah terkait FID delay dan EPCI delay, ini menyebabkan eksekusi POD menjadi delay. Ia menekankan bagaimana eksekusi POD yang delay tersebut yang perlu dicarikan solusi dan dikerjakan bersama untuk mengatasi kendala tersebut.

Berikutnya, Taufan menekankan untuk menjaga kehandalan fasilitas juga sangat penting karena terkait meminimalkan kejadian unplanned shutdown. Pasalnya, ada potensi kehilangan minyak hingga 15.000 BOPD, adalah jumlah yang signifikan dan harus diatasi bersama, terlebih fasilitas produksi yang sebagian sudah mature dan membutuhkan perhatian khusus.

"Untuk gas, memang ada kendala tetapi secara teknis mampu diatasi. Agar lebih optimal dan mencapai target, maka tantangan GAP komersial harus dicarikan solusi karena ini berkaitan dengan pihak lain," ujar Taufan.

Selanjutnya: Syarat dan Cara Ajukan Pinjaman Non KUR Bank Mandiri Program KSM 2025

Menarik Dibaca: Cara Cerdas Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Usaha yang Menguntungkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×