kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.420   19,00   0,12%
  • IDX 7.910   55,58   0,71%
  • KOMPAS100 1.109   7,83   0,71%
  • LQ45 808   3,49   0,43%
  • ISSI 270   2,36   0,88%
  • IDX30 420   2,16   0,52%
  • IDXHIDIV20 487   2,40   0,50%
  • IDX80 122   0,70   0,57%
  • IDXV30 133   0,39   0,29%
  • IDXQ30 136   0,97   0,72%

Target Green Gold Antam (ANTM): Emas Indonesia yang Berkelanjutan


Senin, 15 September 2025 / 09:41 WIB
Diperbarui Senin, 15 September 2025 / 09:46 WIB
Target Green Gold Antam (ANTM): Emas Indonesia yang Berkelanjutan
ILUSTRASI. Emas tetap mempertahankan eksistensinya sebagai komoditas safe haven. Ini terbukti dari terus meningkatnya permintaan emas secara global dan nasional.ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/18.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi

Untuk menjawab kebutuhan emas dalam negeri, Faisal menyebut, Antam akan melakukan ekspansi pabrik pemurnian emas di Gresik, Jawa Timur. Wilayah ini dibidik karena berdekatan dengan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang juga terletak di Gresik.

Asal tahu saja, Antam telah menerapkan konsep kolaborasi dalam pengelolaan tambang emas, tercatat dari terlaksananya perjanjian jual beli emas yang mencakup pembelian hingga 30 ton emas batangan per tahun dengan kemurnian 99,99% bersama dengan PTFI.

"Kami punya tambang emas Pongkor, punya pemurnian logam mulia di Pulau Gadung, dan saat ini kami sedang dikembangkan satu lagi pabrik (pemurnian) di Gresik,  precious metal manufaktur," ungkapnya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak: Kenapa Jangka Panjang Lebih Cuan?

"Artinya Antam tidak puas dengan smelter ataupun dengan refinery yang ada di Pulo Gadung, kita ingin berkembang, dan ini yang kita akan bangun di Gresik," tambahnya.

Emas Masih Menjadi Penopang Utama Antam

Dalam catatan Kontan, komoditas emas juga masih menjadi penopang utama dari segi penjualan dan sumbangan terhadap laba.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto S. Rudjito mengatakan pendapatan perseroan periode semester I-2025 mencapai Rp59 triliun, atau peningkatan 155% apabila dibandingkan dengan pendapatan perusahaan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp23,2 triliun.

Pendapatan terbesar atau sebesar 84% dengan nilai Rp49,7 triliun disumbangkan oleh sektor emas. Pada posisi kedua terdapat sektor nikel yang menyumbang sebesar 13% dari sebesar sekitar Rp7,9 triliun. Dan 3% atau senilai Rp 1,5 triliun berasal dari komoditas bauksit.

"Untuk cadangan emas, berasal dari satu tambang emas kami, di Pongkor, yang pada saat memasuki masa hampir pasca tambang, dengan sisa cadangan sekitar 5 ton, dan sumber daya 26 ton," jelas ungkap Arianto, dalam agenda Publik Ekspose beberapa waktu lalu.

Selain produksi dari emas dari tambang, Antam juga akan menggenjot sektor manufaktur dan penjualan emas di sisa tahun ini.

"Kegiatan utama kami di sektor emas adalah manufakturing dan penjualan dari kepingan emas batangan dengan brand antam Logam Mulia. Di mana di paruh pertama ini kami berhasil menjual sebanyak 29,3 ton kepingan emas," jelasnya.

Penjualan emas Antam

Langkah Antam Mengejar Green Gold Melalui Penerapan Energi Bersih

Dalam perkembangannya, pihak Antam menyebut penerapan pembangkit EBT perlu dilakukan secara bertahap. Diperlukan perhitungan detail agar menemukan titik temu antara kompensasi pembangkit dengan kelangsungan ekonomi Indonesia dengan energi yang ramah lingkungan.

Agar target on track, Antam membidik target sesuai dengan  Antam Sustainability Roadmap 2025-2030, dengan target pada 2029-2030 sebagai berikut:

1. Pengurangan emisi sebesar 15,8% dari baseline bussines as usual tahun 2023.

2. Meningkatkan bauran energi terbarukan sebesar 10% dari baseline bussines as usual tahun 2023.

3. Seluruh lahan rehabilitasi yang telah menjalani program minimal 5 tahun memiliki tingkat keberhasilan di atas 75%.

Khusus untuk tambang emas, Antam tercatat telah menerapkan Rekayasa Pompa Filling Plant 1 dengan Eliminasi Satu Unit Pompa 132 KW dan Pengaturan VSD sejak tahun 2022.

"Pada 2022 UBP Emas menerapkan program Efisiensi Listrik di Backfill Plant 1 melalui Redesign Series Stages Pump System untuk mengurangi jumlah penggunaan pompa berdaya 132 kW," jelas Faisal.

Program ini berhasil mengoptimalkan sistem pemipaan tanpa mengurangi efektifitas pembuatan lantai kerja pada tambang bawah tanah.

Baca Juga: Sebulan Profit 9,29%, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 7.000/gram

Selain itu, Antam juga telah melakukan pemanfaatan Tailing Emas atau limbah sisa batuan halus dari proses pengolahan bijih emas.

Tailing emas ini dimanfaatkan sebagai bahan baku batako, paving block, genteng beton, dan lantai kerja tambang bawah tanah.

Produk tailing ini kemudian diberi nama Green Fine Aggregate (GFA) menjadi salah satau pendukung program Corporate Social Responsibility (CSR) dan pengolahan limbah berkelanjutan.

Transformasi juga dilakukan dalam metode produksi utilitas udara bertekanan dari Single Unit menjadi Central Unit (UBPP Logam Mulia).

Dengan mengimplementasikan kompresor ulur dengan sistem kontrol otomatis berbasis variable speed drive, sehingga tekanan udara dalam sistem lebih stabil dan efisien.

"Inovasi ini meningkatkan efisiensi operasional, penurunan emisi total dan penggunaan energi yang lebih efisien sehingga meningkatkan kualitas udara dan kontribusi pada lingkungan yang lebih bersih," tutupnya. 

Selanjutnya: Ekonomi China Tertatih, Data Industri dan Konsumsi Gagal Penuhi Proyeksi

Menarik Dibaca: Iron Girls dan 6 Variety Show Korea yang Cocok Ditonton Para Single

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×