Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 mencatatkan transaksi sebesar Rp 31,2 triliun, meskipun belum mencapai target Rp 40 triliun.
Kendati demikian, pencapaian tersebut menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Salah satu capaian positif yang mencolok adalah meningkatnya belanja produk lokal yang mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah Harbolnas.
Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Primawan, mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi pencapaian transaksi Harbolnas 2024. Di antaranya adalah tingginya pengeluaran masyarakat menjelang akhir tahun, seperti belanja Natal dan liburan keluarga.
Hal ini membuat konsumen lebih selektif dalam memanfaatkan berbagai promo yang ditawarkan. Selain itu, banyak konsumen yang mulai fokus mempersiapkan keuangan untuk tahun 2025, dengan mengalihkan pengeluaran untuk tabungan, investasi, serta kebutuhan awal tahun seperti biaya pendidikan atau cicilan.
Baca Juga: Meleset dari Target, Harbolnas 2024 Mencetak Transaksi Rp 31,2 Triliun
Tren belanja konsumen selama Harbolnas 2024 juga menunjukkan beberapa perubahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun volume transaksi meningkat, nilai rata-rata pembelian per transaksi mengalami penurunan.
"Konsumen tampaknya lebih memilih membeli dalam jumlah yang lebih banyak, namun dengan nominal yang lebih kecil per transaksi," ujar Budi kepada KONTAN, Senin (30/12).
Selain itu, belanja produk lokal terus menunjukkan tren positif, yang mencerminkan dukungan konsumen terhadap merek-merek dalam negeri. Fokus belanja juga lebih banyak pada produk-produk esensial, seperti kebutuhan sehari-hari, daripada barang elektronik atau produk gaya hidup.
Faktor eksternal, meskipun kondisi ekonomi relatif stabil, juga memengaruhi hasil Harbolnas 2024. Masyarakat tetap berhati-hati dalam mengatur pengeluaran, yang didorong oleh prioritas kebutuhan di akhir tahun dan persiapan awal tahun, seperti pendidikan dan investasi jangka panjang. "Konsumen lebih mengutamakan kebutuhan yang sifatnya penting dan mendesak," lanjut Budi.
Budi juga menyoroti beberapa langkah yang akan diambil oleh idEA dan anggotanya untuk meningkatkan pencapaian Harbolnas di masa mendatang. Salah satunya adalah diversifikasi promosi, seperti bundling produk akhir tahun, program cashback, dan loyalty rewards yang dapat digunakan untuk belanja di awal tahun.
Selain itu, promosi produk lokal akan diperkuat dengan kampanye kreatif dan insentif seperti diskon khusus untuk memperkuat citra merek lokal dan dampaknya terhadap perekonomian nasional.
Kampanye edukasi konsumen juga menjadi bagian dari strategi idEA, dengan meningkatkan literasi digital dan finansial melalui media sosial dan platform digital. Harbolnas juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk menunjukkan manfaat belanja online, termasuk peran pentingnya dalam memperkuat UMKM dan perekonomian digital.
Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat mendukung peningkatan daya beli konsumen, seperti melalui subsidi pengiriman gratis atau promosi produk UMKM.
"Dengan strategi ini, Harbolnas diharapkan dapat terus menjadi penggerak utama pertumbuhan sektor e-commerce sekaligus mendorong pemberdayaan produk lokal pada tahun-tahun mendatang," pungkasnya.
Baca Juga: Begini Prospek Pertumbuhan Industri Ritel di Tahun 2025
Selanjutnya: Intip Jurus Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) Genjot Kinerja Jelang Tahun 2025
Menarik Dibaca: AirAsia Indonesia Pastikan Kesiapan Operasional Kala Libur Nataru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News