Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Agen pemegang merek (APM) mobil Tata Motors kembali menegaskan fokus bisnisnya di pikap niaga kecil di bawah 1.500 cc. Untuk menambah pilihan mobilnya, Tata berencana menambah varian anyar tahun depan.
Wilda Bachtiar, Marketing Manager PT Tata Motors Distribusi Indonesia menyebutkan, hingga akhir tahun ini Tata Motors masih mengandalkan varian yang ada sebelumnya. “Kami masih percaya diri dengan mobil yang sudah ada,” kata Wilda, Rabu (30/11).
Di segmen pikap kecil, Tata memiliki beberapa varian pikap kecil seperti Tata Super Ace bermesin 1.400 cc dan ACE EX2 bermesin 700 cc. Khusus pikap mini ACEX2, kini mendapatkan pesaing baru dari Daihatsu, yang pertengahan November lalu menghadirkan Hi-Max bermesin 1.000 cc.
Walaupun ada pesaing baru, Wilda mengklaim, ACE EX2 masih unggul karena memiliki spesifikasi mesin berbeda dengan kompetitor. Pembeda pikap kecil milik Tata terletak pada mesinnya yang berbahan bakar solar alias diesel, yang harganya lebih murah. “Dengan bahan bakar diesel, biaya operasional lebih murah,” kata Wilda.
Merujuk data gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Tata Super Ace tercatat 1.224 unit pada tahun 2015 lalu. Sepanjang tahun ini, Tata Super Ace mencetak penjualan sebanyak 833 unit. Penjualan Tata Super Ace menjadi kontributor penjualan terbesar bagi Tata di Indonesia.
Selain menjual Super Ace, Tata Motors juga menjual mobil niaga lain seperti Mobil Toko (Moko) yang diklaim berhasil meraup pasar dengan menggaet pengusaha yang baru merintis usaha. “Sampai akhir tahun ini Moko terjual 30-50 unit,” kata Wilda.
Untuk memproduksi Moko, Tata bekerjasama dengan karoseri untuk penambahan fasilitas mobil agar bisa menjadi toko. Selain mobil niaga, Tata Motors sejatinya memiliki kendaraan berpenumpang.
Tapi dihentikan karena penjualannya tidak menggembirakan. “Kami akan fokus mobil niaga, jenis mobil berpenumpang distop kebetulan stoknya sudah sold out,” tambah Wilda.
Bagi Wilda, peluang pasar mobil niaga lebih besar ke depannya. Adapun dari sisi pangsa pasar, kinerja penjualan Tata Motors terbilang sangat mini, baru mencapai 854 unit hingga Oktober 2016 atau 0,1% dari total penjualan mobil secara nasional.
Meski masih kecil Wilda mengklaim, potensi pertumbuhan penjualannya terbilang besar. “Kami optimistis bermain di pasar mobil niaga ini,” kata Wilda.
Terkait produksi, Tata Motors sejatinya berencana merakit mobilnya di Indonesia. Syaratnya, kapasitas penjualan sudah mencapai jumlah tertentu.
Sebelum hal tersebut terwujud, Tata Motors ingin melatih 1.000 mekanik terlebih dahulu. “Sejauh ini sudah ada 410-450 mekanik yang kami latih,” kata Wilda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News