Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN menawarkan skema sharing investment Geothermal Exploration and Energy Development Agreement (GEEDA) dalam pengembangan panas bumi. Saat ini ada 9 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang sedang dikembangkan oleh PLN dan dibuka untuk peluang kerja sama.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, skema GEEDA ini juga mampu meningkatkan Internal Rate of Return (IRR) yang menarik bagi investor.
“Selain itu, PLN sebagai BUMN menawarkan skema kerja sama dengan cost recovery dari biaya eksplorasi wilayah kerja panas bumi,” imbuh Darmawan dalam siaran pers baru-baru ini.
Baca Juga: PLN Lakukan Tender Pengadaan 40 Pembangkit Hingga 4,36 GW di 2023
Sebelumnya, PLN telah lebih dulu melakukan studi terhadap sembilan wilayah kerja yang ditawarkan. Lewat skema GEEDA, pengembangan panas bumi dilakukan melalui kolaborasi antara PLN sebagai off-taker dan investor.
Jika dulu, pengembangan WKP PLN hanya menjadi offtaker, kini PLN membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak dari sisi hulu, mulai dari eksplorasi hingga menjadi produksi listrik.
Dari 9 WKP yang ditawarkan PLN, ada 4 WKP yang memiliki progres data dan kelengkapan studi yang mumpuni. Empat WKP tersebut meliputi WKP Songa Wayaua 10 Megawatt (MW), WKP Tangkuban Perahu 20 MW, WKP Atadei 10 MW, WKP Tulehu 20 MW.
WKP Songa Wayaua terletak di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Berikutnya, WKP Atadei yang terletak di Kabupaten Lembata, Provinsi NTT. Kemudian, WKP Tangkuban Perahu terletak di Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bandung , Provinsi Jawa Barat. Lapangan ini memiliki potensi energi sebesar 20 MW.
Baca Juga: PLN Proyeksikan Penurunan Konsumsi Listrik Selama Periode Libur Lebaran
Sementara itu, WKP Tulehu dengan kapasitas 20 MW terletak di Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
“PLN berharap dengan adanya peluang kerja sama ini mampu menjadi katalisator dalam percepatan pencapaian target NZE pada 2060 mendatang. PLN mengedepankan kolaborasi dan fairness principle dalam pola kerja sama bisnis ini,” ujar Darmawan.
Project Manager Financing dari McDermott Will & Emery Clarinda Tjia-Dharmadi mengatakan, skema investasi GEEDA yang ditawarkan PLN mampu meningkatkan minat investasi. Lewat skema GEEDA ini, PLN meringkas proses kerja sama yang end to end dari hulu ke hilir dengan berbagi risiko pengembangan.
Baca Juga: PLN Sebut Progres Proyek PLTS Terapung Cirata Telah Mencapai 42,45%
“Skema ini merupakan kerja sama investasi yang baik di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti. Dengan berbagi risiko dan berbagi investasi dalam proyek panas bumi di Indonesia, ini mampu meningkatkan kepastian investasi dan juga pengembalian investasi yang lebih menarik bagi investor,” ujar Clarinda.
Sedikit informasi, PLN telah melakukan market sounding di Tokyo, Jepang pada 6 – 7 April silam guna menggali input dari para investor dan financier potensial. Tidak hanya itu, Pada Jumat (14/4) PLN juga langsung menindaklanjuti marketing sounding sebelumnya melalui agenda Focus Group Discussion dengan para stakeholder terkait di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News