Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. TE Asia Healtcare menyampaikan bahwa membawa teknologi kedokteran terbaru ke Indonesia. Hal ini guna membantu pasien untuk melakukan diagnosis kanker hingga penanganan yang lebih cepat dan tepat. Oleh karena itu, perusahaan siap melakukan investasi besar untuk mesin-mesin tersebut.
Aik Meng Eng, CEO TE Asia Healthcare Partners menyampaikan bahwa saat ini diagnosa kanker di Indonesia membutuhkan waktu yang tidak singkat. Hal ini membuat kondisi pasien tidak bisa segera ditangani dengan baik, oleh karena itu dibutuhkan teknologi dan mesin kedokteran yang terbaru untuk mempercepat proses diagnosis.
“Kanker itu bisa diobati mudah kalau masih stadium II, itu mudah tetapi memang harus didiagnosis lebih cepat. Masalahnya di Indonesia itu ada kelemahan di soal peralatan mesin diagnosis dan kapabilitas sumber daya,” ujarnya saat media visit ke Kantor KONTAN, Kamis (31/1).
Menurutnya, kanker bisa diatasi dengan tiga cara yakni operasi, kemoterapi dan radiation therapy. Namun untuk mesin Linear Accelerator (Linac) saja dengan kebutuhan 256 unit, Indonesia baru memiliki 37 unit saja. Hal ini karena investasi untuk pembelian mesin-mesin tersebut membutuhkan investasi yang sangat mahal.
“Misalnya PET-CT di Indonesia itu hanya ada tiga unit saja, tetapi kami bawa kesini padahal investasinya sangat mahal sekali. Kalau dibandingkan dengan Singapura yang hanya di Jalan Orchard saja mereka sudah punya 5 unit,” lanjutnya.
Asal tahu saja, investasi pembelian 1 unit PET-CT + Mini Cyclotron bisa mencapai US$ 5 juta, sedangkan untuk 1 unit mesin Linac mencapai US$ 3 juta. Belum ditambah investasi untuk CT Simulator, CDR dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News