Reporter: Monika Novena | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Pelindo II akan menggunakan kapal roll on-roll off atau kapal ro-ro untuk pengangkutan barang di beberapa daerah. Upaya ini dilakukan untuk menekan biaya logistik dan mengurai kepadatan arus lalu lintas di jalan raya.
Rencana ini akan segera terlaksana dengan adanya kerjasama antara PT Pelindo II dengan Organda. Dalam kerjasama itu tertuang kesepakatan untuk melakukan studi atau kajian tentang pelayanan angkutan barang melalui kapal ro-ro.
Menurut R.J Lino, Direktur Utama PT Pelindo II, sebagai langkah awal akan dilakukan pelayanan angkutan barang dari dan ke Jakarta -Semarang-Surabaya dan dari dan ke Jakarta-Palembang-Medan. “Saat ini baru tahap awal sehingga harapannya dalam jangka waktu empat bulan ke depan pengangkutan dengan kapal ro-ro bisa segera terlaksana,” kata Lino.
Sengan pengangkutan dengan kapal ro-ro ini diharapkan dapat mendukung peningkatan daya saing infrastruktur dan arus logistik Indonesia. “Kami memiliki misi agar hasil studi tersebut dapat mendorong pemberdayaan angkutan laut yang murah, ramah lingkungan dan efisien,” kata Lino.
Dengan menggunakan kapal ro-ro jarak bisa dipangkas menjadi lebih singkat. Kapal ro-ro yang akan digunakan juga memiliki kecepatan rata-rata 25 knot sehingga akan mendukung pengangkutan melalaui laut. Ia pun mengklaim bisa mengurangi biaya logistik hingga 10%.
Dengan beroperasinya kapal ro-ro ini juga akan mengurangi tekanan terhadap kepadatan di penyeberangan Merak-Bakauni. “Kualitas jalan juga tetap terjaga dengan adanya pilihan pengangkutan melalui moda laut,” kata Lino.
Selain itu, menurut upaya ini juga merupakan salah satu langkah optimalisasi peningkatan layanan serta produktivitas Pelindo II. “Ini juga merupakan salah satu langkah dalam mengatasi arus peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok yang sudah mendekati kapasitas maksimal sebesar 6 juta Teus,” Kata Lino.
Sementara itu menurut Eka Sari Lorena, Ketua Umum Organda, mengatakan, dengan adanya pilihan pengangkutan melalui moda laut justru tidak akan merugikan angkutan darat. Hal ini lantaran seringkali beban angkutan barang itu terlalu banyak. Sehingga justru memperlambat angkutan darat itu dalam melakukan pengangkutan. “Jadi dengan adanya kajian untuk menggunakan kapal ro-ro akan mengurangi tekanan di darat,” kata Eka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News