Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina kembali berencana melakukan pengeboran 122 sumur pada 2020 mendatang demi menahan laju penurunan produksi di Blok Mahakam.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, sejak alih kelola Blok Mahakam pada awal 2018, laju penurunan produksi telah mencapai 57%.
"Sehingga tahun lalu kami harus melakukan eksplorasi masif. Pada 2017, pengeboran hanya 4 sumur dan 2018 (pasca alih kelola) kami mengebor 76 sumur," terang Nicke dalam konferensi pers Pertamina Energy Forum 2019, Selasa (26/11).
Baca Juga: Bahas kilang Cilacap, Pertamina kembali jajaki dua opsi dengan Saudi Aramco
Nicke bilang, pada tahun ini Pertamina menargetkan pengeboran 122 sumur di Blok Mahakam. Lewat upaya ini, Pertamina telah menekan laju penurunan produksi menjadi 25%.
Kendati demikian, Nicke memastikan masih banyak upaya yang perlu dilakukan terlebih Blok Mahakam merupakan mature field. Untuk itu Pertamina berencana kembali melakukan pengeboran 122 sumur di Mahakam pada tahun 2020 mendatang.
Asal tahu saja, pada tahun depan Pertamina mengalokasikan 60% belanja modalnya pada sektor hulu. Sebanyak US$ 1 miliar belanja modal dialokasikan pada Blok Mahakam.
Sebelumnya, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menilai, upaya eksplorasi sangat dibutuhkan pada lapangan-lapangan tua, termasuk yang dimiliki oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
"Dengan teknologi yang lebih maju, untuk PHM dengan high pressure dan high temperature," jelas Dharmawan.
Baca Juga: TubanPetro menyepakati perjanjian pembelian saham dengan Pertamina
Masalah rig sendiri telah teratasi, sebab sejauh ini PHM telah memiliki 5 rig. Pertamina berharap, upaya yang dilakukan PHM dapat menghasilkan potensi yang bisa dikembangkan supaya produksi tetap terjaga hingga tahun 2038 mendatang.
Selain pengeboran dua sumur oleh PHM, Pertamina sendiri berencana melakukan pengeboran 200 sumur pengembangan pada tahun depan.
Langkah pengeboran sumur pengembangan ini, menurut Dharmawan, sebagai kebijakan tradisional selain faktor pemulihan lewat pengeboran sumur eksplorasi.
Pada semester pertama tahun 2019, Pertamina melalui dua anak usaha hulu telah melakukan pemboran 5 sumur eksplorasi dari 10 sumur eksplorasi yang dibor oleh seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di Indonesia.
Baca Juga: Ini tiga tantangan Pertamina ke depan versi Dirut
Dharmawan mengungkapkan, untuk pengeboran sumur pengembangan, Pertamina telah menyelesaikan 118 sumur dari 158 sumur pengembangan yg dibor seluruh KKKS di Indonesia.
“Pengeboran sumur eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan Pertamina mendominasi capaian pemboran di semester 1 tahun 2019. Pengeboran eksplorasi mencapai 50 persen dari realisasi nasional. Sementara itu, untuk sumur pengembangan, Pertamina telah merealisasikan 74 persen dari total realisasi pemboran sumur oleh seluruh KKKS,” ungkap Dharmawan.
Baca Juga: Sudah stop impor, produksi avtur Pertamina sudah mandiri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News