Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
OKAS sudah menyiapkan sederet strategi untuk memperbaiki kinerja ke depan. Rolaw bilang, OKAS bakal mengupayakan peningkatan volume penjualan produk asam nitrat yang memiliki margin lebih besar dibanding produk amonium nitrat.
Pada lini usaha pengeboran sumur minyak, anak usaha OKAS juga aktif mengikuti tender-tender baru seiring dengan mulai membaiknya industri minyak dan gas (migas).
Selanjutnya, OKAS juga berencana menaikkan harga jual produk amonium nitrat. Hanya saja, Rolaw tidak merinci rencana kenaikan harga jual produk tersebut.
Yang terang, Rolaw menerangkan bahwa rencana kenaikan harga jual tersebut mempertimbangkan membaiknya kondisi industri pertambangan batubara yang membaik, khususnya tambang batubara yang harga komoditasnya cenderung naik, serta mempertimbangkan kenaikan harga bahan baku amonium nitrat sejak beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Eksplorasi tambang emas Ancora Indonesia (OKAS) akan dimulai setelah Lebaran
Di samping memperbaiki kinerja, OKAS masih berencana merealisasikan agenda ekspansinya. Rolaw berujar, OKAS masih melanjutkan rencana ekspansi pembangunan pabrik booster.
Saat ini OKAS masih melakukan pemilihan partner yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bisnis bahan peledak di Indonesia.
Meski begitu, realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) OKAS masih minim. Catatan saja, merujuk pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, OKAS menganggarkan capex sekitar US$ 8 juta - US$ 10 juta untuk mendanai sejumlah agenda ekspansi pada tahun, termasuk di antaranya agenda pembangunan pabrik booster.
“Penyerapan capex hingga saat ini masih jauh dari yang sudah dianggarkan, mengingat dana yang ada saat ini diutamakan untuk modal kerja sehubungan dengan meningkatnya permintaan produk akhir-akhir ini,” jelas Rolaw.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News