Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Selain teknologi FCEV, Toyota juga tengah mengembangkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal bertenaga hidrogen (Hidrogen Internal Combustion Engine/HICEV) yang menandai langkah baru dalam teknologi Toyota untuk mencapai komitmen pencapaian NZE global pada 2050. Toyota meyakini dampak teknologi bersih dapat dirasakan penerapannya yang luas di seluruh pasar global.
Toyota Indonesia percaya harus ada solusi praktis dan berkelanjutan dengan menggabungkan berbagai pilihan dan teknologi seperti LCGC, flexy engine, HEV, PHEV, BEV, hingga hidrogen yang pada akhirnya menyesuaikan kebutuhan konsumen yang beragam.
“Toyota Mirai kini dapat disaksikan secara langsung di xEV Center yang merupakan fasilitas pembelajaran dan pengembangan kapabilitas elektrifikasi serta energi hijau milik PT TMMIN. Kedepannya xEV Center akan meningkatkan fasilitasnya sebagai Toyota Capability Center dengan perluasan area Eco Renewable Energy dan Research lalu akan diikuti dengan area Mobility. Dengan fokus utama bagi elektrifikasi teknologi di tahap pertama, fokus pada energi hijau akan menjadi target TMMIN di fase kedua Pembangunan xEV center sementara Mobility akan menjadi fokus di fase ketiga,” ujar Bob Azam.
Masuk ke fase energi hijau berbagai teknologi dan fasilitas yang sumber energinya berasal dari renewable energy seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), kincir angin, kincir air, hidrogen, hingga panel surya akan dihadirkan xEV center untuk memperlihatkan ekosistem elektrifikasi dari hulu hingga hilir. Sedangkan pada fase Mobilty, xEV center salah satunya akan menghadirkan showcase mengenai Intelligent Transport System.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News