kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Telkom dan Bukalapak kembangkan teknologi artificial intellegence


Senin, 15 Juli 2019 / 18:04 WIB
Telkom dan Bukalapak kembangkan teknologi artificial intellegence


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perkembangan teknologi saat ini turut mengubah pola industri dan bisnis. Misalnya teknologi yang berbasis cloud maupun artificial intellegence (AI) yang terus berkembang seiring dengan tuntutan zaman.

Ririek Adriansyah, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyampaikan bahwa untuk perusahaan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Misalnya saat Telkomsel mengujicoba mobil tanpa supir berbasi cloud dengan teknolgi 5G.

Namun tak sedikit pula yang membasiskan teknologi mobil tanpa supir dengan AI. Ke depan, teknologi ini akan membuat semakin banyak pekerjaan bisa digantikan dengan mesin-mesin otomatis dalam industri 4.0.

"Di sisi lain, start up ada yang gunakan AI. AI itu mempelajari ekais orang itu sebenarnya lebih realistis karena mobilnya bisa di dunia nyata. Jadi ketika mobil lain pasang sein dia tau bereaksi seperti apa. Satu kecerdasan ada di cloud, satu lagi kecerdasan di mobilnya," ujarnya di Jakarta, Senin (15/7).

Achmad Zakky, CEO dan co-Founder BukaLapak sebelumnya juga menyampaikan pihaknya telah investasi RnD di Bandung. Salah satu yang dikembangkan adalah AI untuk tujuan optimalisasi market existing dan pengembangan general AI seperti robot.

Salah satu yang dilakukan AI antra lain mendeteksi gambar-gambar yang kurang sopan sampai postingan pelapak seperti barang ilegal. Hal ini sudah ditangani secara otomatis dari sebelumnya dikerjakan oleh manusia.

"Dulu kami filter barang pakai orang, awal-awal pakai 5 orang kalau barang tidak layak dihapus. Kalau dulu sehari 10.000 upload masih bisa, sekarang 500.000 upload kan repot dan kayaknya ini akan menuju sejuta upload," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×