kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Telkom mulai membangun jaringan kabel optik Maluku


Rabu, 29 Mei 2013 / 06:20 WIB
Telkom mulai membangun jaringan kabel optik Maluku
ILUSTRASI. Saham-saham pilihan investor asing pada Rabu (15/12) di tengah musim window dressing


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mulai menggarap jaringan  infrastruktur serat optik Maluku Cable System (MCS). Pembangunan infrastruktur ini bakal menghubungkan seluruh wilayah Indonesia.

Arif Prabowo, Vice President Corporate Communication Telkom menyatakan panjang serat optik yang akan dibangun Telkom adalah 6.000 km. "Saat ini mulai groundbreaking untuk pembangunan pertama. Proyek ini bisa selesai pada 2015," kata dia kepada KONTAN, Selasa (28/5).

MCS merupakan bagian dari program pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). SMPCS adalah kelanjutan dari proyek Palapa Ring. Program SMPCS meliputi kabel laut dan kabel darat. Kabel laut akan memiliki panjang 5.444 km dan kabel darat sepanjang 655 km. "SMPCS meliputi tiga jalur utama dan memiliki 13 cabang yang akan dilaluinya," ucap Arif.

Perinciannya, jalur satu meliputi Manado-Ambon-Fakfak-Timika, kemudian jalur dua terdiri dari Manado-Sorong-Biak-Jayapura, dan jalur ketiga Ambon-Kendari. Sedangkan 13 cabang tadi meliputi Jailolo, Ternate, Labuha, Sorong, Mangole, Sanana, Namlea, Masohi, Banda Neira, Bula, Manokwari, Sarmi serta Kaimana.

Dalam proyek tersebut, emiten berkode saham TLKM ini menggandeng dua mitra, yaitu Alcatel Submarine Network asal Prancis dan NEC Corporation (Jepang).

Kapasitas bandwidth serat optik SMPCS mendukung hingga 32x100 Gb/serat pair-nya. Hal ini ditopang teknologi dense wavelength division multiplexing (DWDM).

Presiden Direktur Telkom, Arif Yahya, pernah menyebutkan hingga 2015 Telkom akan mengucurkan investasi US$ 3 miliar. Dana ini akan digunakan untuk menyambungkan 15 juta sambungan fiber optik di wilayah timur Indonesia terkait proyek Palapa Ring. Pada 2013, akan digarap 4 juta sambungan, 2014 sebanyak 5 juta sambungan dan pada 2015 mencakup 6 juta sambungan fiber optik.

Arif bilang, pembangunan backbone fiber optik pada tahun ini menelan investasi US$ 800 juta, yang berasal dari belanja modal Telkom di 2013 mencapai total US$ 2 miliar.

Proyek Palapa Ring dalam rangka menuju National Broadband Network (NBN). Targetnya, pada 2015 seluruh wilayah Indonesia bisa saling terhubung dan terkoneksi.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPII) Kementerian Komunikasi dan Informatika Budi Setiawan mengemukakan, pemerintah turut membantu menyambungkan jaringan fiber optik untuk wilayah timur. Sebab, jika hanya dibebankan kepada Telkom cukup besar. "Sehingga proyek penyambungan fiber optik untuk wilayah timur antara pemerintah dan Telkom akan sinergis. Adapun, komposisi pembagiannya sebanyak 85% berasal dari Telkom dan 15% berasal dari pemerintah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×