Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Nah, pada masa pandemi covid-19 ini, Orias menyatakan bahwa hampir seluruh komoditas yang diproduksi dan dijual anak-anak usaha MIND ID mengalami penurunan harga. Orias mencontohkan, untuk komoditas aluminium misalnya, pada awal tahun harga diproyeksikan bisa menyentuh US$ 1.894 per ton, namun realisasinya hanya mampu di level US$ 1.500 per ton.
"Semua komoditi itu mengalami penurunan. Alumunium, timah, tembaga, batubara. Paling hanya emas saja yang memang masih mencatatkan harga yang baik," ujar Orias.
Kondisi itu juga diperparah dengan tekanan pada pasar komoditas yang melemahkan permintaan (demand) komoditas tambang. "Kenapa turun? karena tren komoditas juga mengalami penurunan. Sisi penjualan cukup berat, karena demand turun. Karena ini berhubungan langsung dengan harga dan kinerja penjualan," jelas Orias.
Komisi VII DPR RI pun meminta agar MIND ID bisa menjaga kontribusi setoran ke negara. Komisi yang membidangi energi ini berharap penurunan setoran pajak dan PNBP tidak turun terlalu dalam.
Baca Juga: Pasca divestasi, ini rencana sinergi Vale Indonesia (INCO) dengan emiten tambang MIND
"Komisi VII mendesak (MIND ID) untuk membuat langkah-langkah terobosan di tengah di tengah harga komoditas tambang dan permintaan yang menurun, agar kontribusi PNBP dan pajak tidak menurun jauh," ungkap Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Alex Noerdin saat membacakan kesimpulan rapat.
Orias pun mengatakan, pihaknya memang tengah menjaga kinerja dengan melakukan sejumlah efisiensi yang diperlukan. "Kami berusaha melakukan efisiensi di masing-masing perusahaan. Penerimaan negara tetap kita jaga," kata Orias.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News