kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak Covid-19, lifting dan serapan LNG turun di semester I-2020


Minggu, 19 Juli 2020 / 19:51 WIB
Terdampak Covid-19, lifting dan serapan LNG turun di semester I-2020
ILUSTRASI. Terdampak Covid-19, lifting dan serapan LNG turun di semester I-2020. REUTERS/Issei Kato/File Photo


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 ikut berdampak terhadap realisasi lifting dan serapan gas, termasuk untuk gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, lifting dan serapan LNG Semester I tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief S. Handoko mengungkapkan, realisasi lifting LNG hingga Juni sebesar 104,8 kargo. Merosot dibandingkan Semester I tahu lalu yang mencapai 119,8 kargo LNG.

"Memang berat ada covid dan harga minyak yang turun signifikan. Kalau dibandingkan Semester I (2019) total hampir 120 kargo, realisasi (Semester I) tahun ini 104,8 kargo, jadi ada perbedaan 15 kargo," ungkap Arief dalam paparan kinerja Semester I-2020 hulu migas, Jum'at (17/7) lalu.

Baca Juga: Inpex optimistis proyek LNG abadi dan pengembangan di Blok Masela bakal terus lanjut

Arief menjelaskan, realisasi lifting 104,8 kargo LNG ini berasal dari Kilang Bontang sebanyak 45,2 kargo dan Tangguh sebesar 59,6 kargo. Penurunan pun juga terjadi di sisi serapan LNG. 

Penyaluran dari kilang Bontang ke domestik tercatat sebanyak 13,2 kargo, sedangkan dari kilang Tangguh sebanyak 12,6 kargo. Secara total penyaluran ke domestik sebanyak 25,8 kargo, lebih mini dari Semester I tahun lalu yang sebanyak 29 kargo.

Arif menyebut, ada sejumlah kargo LNG yang tidak jadi diserap lantaran adanya perubahan komitmen dari beberapa sales purchase agreement LNG. Salah satu konsumen utama LNG dalam negeri adalah PT PLN (Persero).

Pasalnya, sejak merebak covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), konsumsi energi anjlok termasuk untuk penjualan listrik. Akibatnya, serapan gas untuk wilayah Jawa dan Sumatera pun mengalami penurunan.

"Sebut saja PLN, mereka perubahan kargo 14 dari sekitar 34 kargo di tahun 2020. Memang penyebabnya penurunan serapan gas di Sumatera Bagian Utara dan Jawa Bagian Barat karena covid," sambung Arif.

Sebagai gambaran, dari 34 kargo LNG yang rencananya diserap, realisasinya hanya terserap 20 kargo oleh PLN. Dengan rincian 10 kargo dijual ke Sumatera Bagian Utara dan 10 kargo LNG dijual ke Jawa Bagian Barat. Sedangkan dari 14 kargo sisanya, 10 kargo dijual spot dan 4 kargo LNG lainnya belum terserap.

Baca Juga: Shell dikabarkan bakal jual PI di Blok Masela, ini kata praktisi dan pengamat migas

Senada dengan domestik, serapan LNG untuk ekspor pun mengalami penurunan. Total ekspor LNG hingga Juni sebanyak 79 kargo, merosot tipis dari Semester I tahun lalu yang sebanyak 81 kargo LNG.

Secara volume, serapan LNG domestik pada Semester I tahun ini sebesar 441 BBTUD, turun dari periode yang sama tahun lalu yang saat itu tercatat 507 BBTUD. Sedangkan LNG ekspor sebesar 1.408 BBTUD pada Semester I tahun ini, lebih mini dari tahun lalu yang mencapai 1.416 BBTUD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×