kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.918   12,00   0,08%
  • IDX 7.194   53,44   0,75%
  • KOMPAS100 1.105   10,45   0,95%
  • LQ45 877   11,00   1,27%
  • ISSI 221   0,83   0,38%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 540   5,09   0,95%
  • IDX80 127   1,35   1,07%
  • IDXV30 134   0,22   0,17%
  • IDXQ30 149   1,57   1,07%

Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global, Kinerja Ekspor Mobil Indonesia Tertekan


Kamis, 24 Oktober 2024 / 21:05 WIB
Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global, Kinerja Ekspor Mobil Indonesia Tertekan
ILUSTRASI. Sejumlah mobil baru terparkir di salah satu pabrik di Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/3/2024). Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan grosir mobil pada Februari 2024 sebanyak 70.656 atau naik sekitar 1,5 persen dibanding bulan Januari 2024 yang sejumlah 69.617 unit. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/tom.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja ekspor mobil nasional tampak kurang memuaskan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Walau begitu, para produsen otomotif nasional tetap berusaha memaksimalkan potensi penjualan di pasar global.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ekspor mobil nasional secara utuh atau completely built up (CBU) tercatat sebanyak 343.223 unit pada Januari-September 2024. Hasil ini menyusut 9,6% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 379.506 unit.

Salah satu produsen, PT Honda Prospect Motor (HPM) turut mengalami pelemahan penjualan ekspor sebesar 54,4% yoy menjadi 9.187 unit per September 2024. Brio dan BR-V menjadi model penopang penjualan ekspor Honda dari Indonesia.

Sales & Marketing and After Sales Director HPM Yusak Billy menyampaikan, banyak negara tujuan ekspor Honda Indonesia yang mengalami lonjakan inflasi dan pelemahan daya beli masyarakat, sehingga berdampak pada pasar otomotif di negara yang bersangkutan.

Honda mengekspor model BR-V dari Indonesia ke beberapa negara Asia seperti Vietnam, Brunei Darussalam, Bangladesh, dan Filipina serta kawasan Amerika Tengah dan Selatan seperti Meksiko, Grenada, Bahamas, Jamaika, dan Ekuador. Adapun Brio diekspor ke Filipina dan Brunei.

Baca Juga: Pasar Kendaraan Dalam Negeri Lesu, Produsen Komponen Optimalkan Penjualan Ekspor

Pihak HPM tetap melihat peluang untuk memperluas jangkauan ekspor, baik dari sisi negara tujuan atau model yang dikirim. Hal ini didukung oleh kebijakan moneter global yang lebih longgar melalui penurunan suku bunga acuan The Fed, sehingga berpotensi memacu pemulihan ekonomi global dalam beberapa waktu mendatang.

"Stabilitas ekonomi dan permintaan di negara tujuan tetap menjadi pertimbangan sebelum melakukan ekspansi," kata Billy, Senin (21/10).

Di sisi lain, Toyota melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) justru mengalami lonjakan penjualan ekspor 26% yoy menjadi 121.658 unit hingga September 2024, bila merujuk data Gaikindo.

Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN mengatakan, capaian positif ini menunjukkan adanya pemulihan pasar ekspor Toyota yang sebelumnya juga sempat lesu. Model-model andalan Toyota yang diekspor dari Indonesia antara lain Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross, baik versi konvensional dan hybrid. Selain itu, Toyota juga mengekspor Fortuner dan Veloz ke mancanegara.

"Asia dan Amerika Latin jadi tujuan ekspor utama Toyota Indonesia," tutur dia, Rabu (23/10).

Pihak TMMIN yakin penjualan ekspor merek Toyota dari Indonesia setidaknya bisa menyamai capaian tahun lalu. Toyota pun selalu berusaha memperkuat kinerja penjualan ekspor baik ke negara-negara utama maupun negara non tradisional.

"Kami telah mengembangkan peran sebagai produsen dan eksportir produk mobil ICE hingga elektrifikasi, serta komponen dan alat bantu produksi ke lebih dari 80 negara seluruh dunia," jelas Bob.

Tak hanya Toyota, Hyundai melalui PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) juga membukukan kenaikan ekspor CBU sebesar 22% yoy menjadi 49.127 unit. Adapun model yang diekspor adalah Hyundai Creta dan Stargazer, hasil produksi dari pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat.

Baca Juga: Penjualan Mobil Astra Tergerus 8,97%, Begini Strategi Astra (ASII) di Sisa Tahun Ini

Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Ju Hun Lee mengatakan, Hyundai telah mengekspor mobil dari Indonesia ke negara-negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Amerika Tengah dan Selatan.

"Kami melakukan ekspor ketika penjualan di pasar domestik sudah maksimal," kata Lee saat konferensi pers, Kamis (24/10).

Hyundai berusaha meningkatkan kemampuan penjualan ekspornya mengingat pabriknya di Indonesia memiliki kapasitas yang mumpuni, yakni 150.000 unit per tahun. Bukan mustahil pula model baru Hyundai yaitu all-new Santa Fe akan diekspor ke pasar global pada masa mendatang.

"Kami masih melakukan studi untuk penjualan ekspor, tapi untuk sekarang kami fokuskan Santa Fe di pasar domestik," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×