Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para produsen komponen mencoba mencari peluang bisnis di pasar ekspor di tengah lesunya pasar kendaraan roda empat di dalam negeri.
Hamdani Dzulkarnaen Salim, Ketua Umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) mengatakan, potensi ekspor komponen cukup terbuka seiring kebijakan moneter global yang berangsur-angsur mulai dilonggarkan. Hal ini ditandai oleh penurunan suku bunga acuan The Fed beberapa waktu lalu.
GIAMM juga menilai, penguatan kurs rupiah terhadap dollar AS akan memudahkan para produsen komponen dalam memenuhi kebutuhan impor bahan baku. Sebab, kondisi seperti ini membuat biaya impor bahan baku menjadi lebih terjangkau, sehingga pihak produsen tetap bisa menghasilkan produk komponen yang berdaya saing di pasar global.
“Tentu kami tetap berusaha memaksimalkan semua hal untuk mendorong ekspor,” kata Hamdani, Kamis (17/10).
Baca Juga: Kemenperin Gencar Sosialisasikan Regulasi Baru SNI Wajib bagi Industri
Dia menambahkan, penjualan komponen di pasar domestik cukup menantang tahun ini, mengingat tren penjualan mobil baru mengalami perlambatan. Penurunan penjualan tersebut juga diikuti oleh penurunan produksi mobil baru yang membuat permintaan komponen otomotif di segmen Original Equipment Manufacturing (OEM) cenderung lesu.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional terkoreksi 16,2% year on year (yoy) menjadi 633.218 unit pada Januari-September 2024.
Para produsen komponen pun mencoba memaksimalkan penjualan di segmen aftermarket yang tidak berkaitan langsung dengan tren produksi mobil tahun ini. Segmen ini lebih berkaitan dengan populasi aktif mobil yang besar di Indonesia.
Lain hal dengan mobil, penjualan komponen OEM di pasar sepeda motor disebut GIAMM memiliki prospek yang lebih menjanjikan sepanjang tahun ini. Maklum, penjualan motor di Indonesia tetap tumbuh positif di saat kondisi ekonomi nasional belum stabil.
Data AISI menunjukkan, penjualan motor nasional naik 3,19% yoy menjadi 4.872.496 unit pada Januari-September 2024.
“Kami berusaha memaksimalkan efisiensi dan tetap meningkatkan produktivitas,” tandas dia.
Baca Juga: Citroen Hadirkan SUV Konsep C5 Aircross, Simak Spesifikasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News