kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Terminal Khusus Kargo Bakal Jadi Penyimpanan Sementara Muatan Maskapai


Selasa, 01 Juni 2010 / 09:11 WIB
Terminal Khusus Kargo Bakal Jadi Penyimpanan Sementara Muatan Maskapai


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. Terminal khusus kargo berkapasitas 300.000 ton per tahun yang bakal dibangun Angkasa Pura II (AP II) di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng akan menjadi tempat penyimpanan sementara muatan kargo yang akan diangkut oleh masing-masing maskapai penerbangan.

Konsepnya sama dengan terminal penumpang, dimana setiap kargo yang masuk ke dalam terminal tersebut akan disematkan barcode. Sehingga dengan teknologi yang ada, secara otomatis akan menyortir dirinya sendiri menuju pesawat terbang yang akan membawanya ke tujuan.

"Kami akan menggunakan teknologi unit load devices (ULD), sehingga barcode yang tertempel bisa menyortir barang ke pesawatnya," jelas Direktur Utama AP II Edie Haryoto.

Terminal itu akan dibangun di lahan kosong seluas 70 hektare. AP II tidak akan menutup diri jika ada maskapai penerbangan yang berminat bekerjasama membangun terminal kargo tersebut.

Edie optimis ada banyak maskapai yang tertarik memarkir barang yang akan diangkutnya di terminal kargo tersebut. Maskapai asing seperti Korean Airlines, dan Singapore Airlines dikenal memiliki pesawat kargo sendiri. Sementara dari dalam negeri potensi yang cukup besar berasal dari Cardig Air dan Garuda Indonesia.

Berdasar analisis, tahun 2018 tren pertumbuhan kargo yang keluar masuk Soekarno-Hatta mencapai angka 700.000 sampai 800.000 ton per tahun. Sementara itu, saat ini kapasitas tampung pergudangan yang ada sekarang sebanyak 500.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×