Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan porsi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) bakal meningkat dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
Porsi pembangkit EBT ditargetkan mencapai 51,6% dalam RUPTL terbaru yang tengah disusun. Bahkan, porsi ini meningkat dari prognosa semula yang diperkirakan sebesar 48%.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM), Chrisnawan Anditya mengungkapkan upaya penambahan porsi pembangkit EBT memang didorong Kementerian ESDM. "Benar (naik porsinya), porsi EBT didorong untuk lebih besar," ujar Chrisnawan kepada Kontan.co.id, Minggu (29/8).
Baca Juga: Penghematan subsidi dapat tercipta jika skema ekspor energi listrik 1:1 dilaksanakan
Kendati demikian, Chrisnawan masih belum bisa merinci kenaikan pembangkit EBT jenis apa saja yang bakal menopang kenaikan porsi dalam RUPTL 2021-2030. Ia memastikan proses diskusi masih terus dilakukan agar kehadiran proyek EBT nantinya tidak membebani keuangan negara.
Adapun, RUPTL 2021-2030 diharapkan dapat rampung dalam waktu dekat. "Diharapkan bulan depan dapat selesai," imbuh Chrisnawan.
Sebelumnya, pemerintah pun tetap optimistis bisa mencapai target bauran EBT. Seperti diketahui, pemerintah menargetkan dapat mencapai bauran EBT 23% pada 2025 mendatang.
Baca Juga: Skema ekspor listrik di Permen ESDM yang baru bakal hemat subsidi, begini rinciannya
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana memastikan RUPTL 2021-2030 menjadi salah satu strategi yang ditempuh pemerintah. "Porsi EBT jadi lebih besar, angkanya menjadi 51,6%. Mudah-mudahan segera disahkan," kata Dadan, baru-baru ini.
Kementerian ESDM mencatat, penambahan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai 217 MW hingga semester pertama 2021. Total tambahan 217 MW tersebut diperoleh dari PLT Air Malea (90 MW), 9 unit PLT Minihidro (56 MW), PLTS Atap 13 MW, PLTP Sorik Marapi Unit 2 (45 MW), dan PLT Bioenergi (12,5 MW). Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.478 MW dengan kenaikan rata-rata sebesar 4% per tahun.
Baca Juga: Kementerian ESDM targetkan pengembangan PLTS Atap capai 3,6 GW secara bertahap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News