Reporter: Gloria Haraito |
JAKARTA. Meski sudah berganti konsep, tak berarti Thamrin City bakal sukses. Ritel di bilangan pusat kota Jakarta ini butuh strategi pemasaran yang kreatif agar dapat menggenjot tingkat pengunjung dan omzet.
Soanny Gunawan, Manajer Senior Cushman & Wakefield memandang, secara lokasi, Thamrin City yang lebih cenderung lebih dekat ke jalan terus Mas Mansyur memang sebaiknya tidak menargetkan pasar yang sama dengan mal segmen kelas atas yang sudah banyak di Bunderan HI.
"Reposisi Thamrin City sebagai mal yang menyasar kelas menengah sudah tepat, tinggal bagaimana kreatif tim pemasarannya saja untuk menggaet pasar," ujar Soany kepada KONTAN, Senin (30/8).
Menurut Soanny, kegiatan pemasaran ini tak perlu menargetkan pasar yang jauh; cukup melihat potensi pasar yang ada di sekeliling mal. Seperti diketahui, di sekitar mal sudah ada hunian apartemen kelas menengah ke atas. Lalu, tak jauh dari situ, masyarakat sekitar Mas Mansyur juga merupakan potensi pasar yang empuk.
Sebagai mal strata title, Soany pun melihat tantangan Thamrin City setelah reposisi ke mal ialah mentransfer konsep baru ke setiap penyewa. Sebab, kontrol penyewa di mal strata title dikenal jauh lebih sukar ketimbang mal sewa. "Butuh penyatuan visi dan misi dalan mentransfer konsep ini, semua tenant harus mau kompak menjalankan konsep baru agar target tercapai," kata Soany.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News