kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga daerah ini menjadi target investasi kondotel


Jumat, 05 September 2014 / 15:10 WIB
Tiga daerah ini menjadi target investasi kondotel
ILUSTRASI. Jus buah bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bisnis kondominium dan hotel (kondotel) semakin menjanjikan untuk investasi, terutama dari nilai sewa paling tinggi dibandingkan rumah, ruko atau apartemen. Bisnis tersebut juga tidak lepas dari potensi wisata setempat. 

Dengan potensi wisata sebagai andalannya, ada tiga daerah di Indonesia yang menjadi target investasi kondotel, yaitu Bali, Bandung, dan Yogyakarta. Ketiga daerah wisata tersebut menjadi tujuan para wisatawan, bukan hanya domestik, namun juga internasional. Dari ketiganya, Bali menempati urutan pertama bisnis investasi kondotel. 

"Karena punya target pasar sangat luas, ya, itu tadi, bukan hanya dari wisatawan domestik, tapi juga wisatawan mancanegara. Jika target pasarnya luas, pasti okupansinya tinggi, dan income dari sewa kondotel tersebut tinggi," kata GM Marketing Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali, Ratdi Gunawan, kepada Kompas.com, Jumat (6/9).

Ratdi mengatakan, semakin tinggi nilai sewa yang didapatkan, semakin cepat pengembalian modal dari investasi kondotel tersebut. Pasalnya, Bali bukan saja menjadi surga wisata, melainkan tempatnya berinvestasi kondotel. "Selain return on investment (ROI) makin besar dari income sewa hotel, capital gain setiap tahunnya juga akan semakin besar didapatkan dari hotel tersebut," ujarnya. 

Sebagai catatan, jumlah kunjungan turis asing dan domestik sebagai pasar yang dibidik pemilik kondotel juga terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah wisatawan mancanegara saja pada dua bulan pertama 2014 tercatat 555.052 orang atau naik 16,9% dari kedatangan periode yang sama tahun lalu 474.803 orang.  

Dengan potensi itu, lanjut Ratdi, pihaknya mamasarkan Grand Orange Condotel Pandawa Beach seharga Rp 995 juta. Saat ini penjualannya sudah mencapai 80%.

Tahun ini tren harga kondotel di Bali meningkat seiring kenaikan harga tanah. Per Juni 2014, lonjakan harga sebesar 25,3% menjadi rata-rata Rp 37 juta per meter persegi. Menurut riset Cushman and Wakefield Indonesia, lonjakan harga tersebut lebih besar ketimbang kenaikan rerata selama tiga tahun terakhir yang tercatat sebesar 12,4 persen.

"Kenaikan harga itulah yang memicu pertumbuhan pembangunan hotel di Bali demikian pesat. Hingga Juni 2014 terdapat 5.000 unit kondotel dari proyek eksisting dan 8.000 kamar dari proyek yang direncanakan," jelas Senior Associate Director Head of Research and Consultancy Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo (Latief)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×