kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga Perusahaan Lampu Terpuruk Karena Produk China


Kamis, 02 Juli 2009 / 18:50 WIB


Reporter: Nurmayanti | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kabar buruk datang dari industri lampu hemat energi (LHE). Pasalnya, ada tiga perusahaan LHE yang berhenti produksi sejak 2008.

Penyebabnya karena perusahaan tak tahan menghadapi persaingan dengan produk impor, khususnya asal China. Ketiga perusahaan itu adalah PT Nikkatsu Electric Works, PT Sinko Prima Alloy, dan PT Wika. Kendati dua dari perusahaan itu akan kembali beroperasi meski tak maksimal. Mereka adalah Nikkatsu dan Sinko.

Sementara, Wika tak akan meneruskan investasinya setelah PT Perusahaan Listrik Negara menghentikan proyek pengadaan tender lampu hemat energi. Sedangkan Sindo dan Nikkatsu kembali beroperasi setelah produk impor ilegal berhasil terhalau oleh Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 56/2008 tentang Aturan Impor Produk Tertentu.

"Wika sudah tidak minat lagi untuk berproduksi. Kalau Nikkatsu dan Sinko mulai produksi walau belum optimal,” kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian (Depperin) Budi Darmadi, Rabu (2/7).

Berdasarkan data Depperin, dari total penjualan produk LHE di pasar lokal sebanyak 160 juta unit, pangsa pasar produk lokal mencapai 30% pada 2008 lalu. Sementara sisanya dikuasai produk impor. Hebatnya, sebesar 70% produk impor itu berasal dari China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×